Bunkasai yang dinantikan telah tiba, tahun ini sepertinya akan menyenangkan. Semoga saja begitu. Karena tahun ini adalah tahun terakhir Soraru bisa menikmati acara bunkasai disekolah. Tahun depan dia sudah menjadi mahasiswa, bukan anak SMA lagi. Entah kenapa hal tersebut sedikit membuatnya senang. Dia jadi tidak harus berurusan dengan adik bungsunya itu. Ya walaupun Soraru merasa sedikit bersalah pada Amatsuki, karena menyerahkan tugas yang selama ini dipikul berdua. Tahun depan hanya akan dipikul sendiri oleh Amatsuki. Mau bagaimanapun mereka berdua harus menyelesaikan masalah mereka sendiri, tanpa campur tangan Soraru. Soraru ingin mereka berdua tidak bergantung padanya. Amatsuki sih, sudah tidak terlalu bergantung padanya. Justru mungkin sebaliknya ia yang malah selalu mengandalkan Amatsuki.
Pokoknya Soraru ingin Mafu menjadi mandiri, tanpa dirinya. Karena yang selalu manja padanya itu cuman Mafu. Mungkin dengan kesibukan Soraru sebagai mahasiswa dan Mafu yang sudah menjadi siswa kelas 3, itu akan mempengaruhi sikap dan kepribadiannya agar lebih bisa diandalkan.
"Soraru-kun! Soraru-kun! Kamu sedang memikirkan apa sih disaat semua orang sibuk seperti ini?" Lon melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Soraru. Sesekali dia mengguncang-guncangkan tubuh pemuda raven itu.
Soraru tersadar dari lamunannya, suara berisik Lon telah mengganggu dirinya dari waktu bersantai. "Ada apa sih? Pekerjaanku kan sudah selesai dari tadi." Soraru menatap malas pada Lon.
Lon memukul meja yang tadi dijadikan bantalan oleh Soraru. "Kamu gak lihat yang lain pada sibuk? Cepet bantuin yang lain! Ini lembaran brosur, tolong kamu bagikan!" Lon menyerahkan beberapa lembar brosur pada Soraru.
Soraru menerimanya dengan terpaksa. Dia lalu berdiri, dan melangkahkan kakinya pergi.
"Kamu tidak cocok berperan menjadi hantu." Gumam Soraru saat jarak antara dirinya dan Lon sedikit jauh.
"Hah?" Lon berreaksi aneh. Dari jarak seginipun Lon masih bisa mendengar suara Soraru. Pemuda itu serius mengatakan hal itu? Padahal Lon sudah susah payah mengubah penampilannya, agar terlihat seperti hantu sungguhan dan dia bilang dirinya tidak cocok menjadi hantu? Itu artinya secara tidak langsung dia mengatakan kalau penampilannya itu payah. Benar-benar menyebalkan!
"Soraru! Awas saja kamu ya nanti!" Teriak Lon.
Soraru yang sudah berada diluar kelas, tersenyum kecil saat mendengar Lon meneriaki dirinya itu.
※¤※
Nanamori berjalan mondar-mandir kesana kesini, ia baru saja menerima pesan dari Riinu bahwa kakaknya itu terkena demam. Apa yang sebenarnya dilakukan Sakata dihari kemarin? Kenapa dia bisa terkena demam?
"Apa yang harus kita lakukan Naakun?" Tanya Jel pada Nanamori.
Nanamori berhenti, namun otaknya masih mencari jalan keluar untuk masalah yang menimpa kelasnya.
Jel juga merasa bingung sama seperti Nanamori. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk mengatasi masalah ini. Nanamori juga sedang berusaha mencari jalan keluarnya. Tapi Jel tahu kondisi Nanamori sekarang sedang buruk, dia terlihat kelelahan. Seminggu terakhir yang paling banyak bekerja adalah Nanamori, dia bekerja untuk kelas dan juga OSIS.
Jel sangat kesal, karena tidak bisa membantu meringankan beban temannya itu. Ia hanya bisa sedikit membantu Nanamori. Itu masih belum cukup.
Kali ini ia harus mengeluarkan ide yang bisa mengatasi masalah ini. Bukankah dia yang paling jago dalam membuat sesuatu menjadi lebih menarik. Hei, itu dua hal yang berbeda bukan? Bagaimana bisa ia mengatasi masalah ini dengan sesuatu yang lebih menarik? Memangnya itu bisa?
"Jel-kun, ada hal yang ingin kamu katakan padaku, kan? Katakan saja, aku akan mendengarnya!" Perkataan Nanamori barusan membuatnya sadar, kalau ia hanya perlu mengatakannya, yang memutuskan tetap ketua kelas yaitu Nanamori.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tentang Mereka
Cerita PendekAku hanya ingin membagikan kisah ini pada kalian. Kisah cerita yang mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan kisah cerita yang lainnya.