Request : @EnderINDO❎❎❎
Mafumafu merasa senang, pasalnya setelah beberapa hari ia hanya bisa menghabiskan waktunya dengan berbaring ditempat tidur, karena demam yang tak kunjung mereda itu. Hari ini, setelah keadaannya mulai membaik dan teman-temannya juga sudah berjanji akan mengunjungi apartemennya untuk melihat keadaannya-bukan alasan utama, alasan utamanya adalah untuk bermain-, tentu saja kan membuat dirinya senang. Rasanya sudah sangat lama ia tidak bertemu dengan mereka. Mafumafu bahkan sudah menyiapkan beberapa camilan dan juga beberapa minuman yang dibelinya saat pagi tadi. Mafumafu tidak sabar menunggu malam nanti.Bunyi ponselnya berhasil menyita perhatiannya, segera saja ia membuka layar ponselnya itu yang menampilkan satu pesan line dari grup chatnya dengan anggota hikimaru lainnya. Mafumafu tersenyum kecil, membaca pesan yang satu persatu berdatangan pada ponselnya itu. Walaupun ada dari mereka yang tidak akan datang tepat waktu, karena urusan pekerjaan. Tapi, sebisa mungkin mereka akan datang secepatnya, setelah pekerjaan mereka selesai. Mafumafu hanya bisa menjawab 'ya', tentu dia tidak bisa memaksa mereka untuk meninggalkan pekerjaannya demi dirinya kan? Lagipula mereka bilang mereka akan datang, walau tidak tahu kapan waktu tepatnya.
Satu jam.
Dua jam.
Tiga jam.
Malam telah tiba, waktu yang ia nanti-nantikan akhirnya datang juga. Mafumafu duduk diruang tengah, sambil memeluk boneka mafuteru yang ia bawa dari kamarnya. Menunggu dengan sabar akan kedatangan teman-temannya itu. Dua jam dari waktu yang dijanjikan telah lewat. Apa semuanya sibuk? Mafumafu semakin memeluk erat bonekanya itu, meyakinkan dirinya bahwa teman-temannya pasti akan datang, menemuinya. Mereka sudah bilangkan, walaupun agak telat. Mereka tetap akan datang.
“Mafumafu…” Mafumafu menoleh, kearah sumber suara, senyumannya terukir diwajahnya. Namun, detik berikutnya senyuman itu berganti dengan dengusan kecil.
Tiga temannya baru saja masuk kedalam apartemennya, tanpa mengucapkan permisi terlebih dahulu. Ya, sebenarnya Mafumafu tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Tapi tetap saja, itu tidak sopankan. Mentang-mentang dulu ia pernah bilang untuk menganggap apartemennya ini sebagai rumah mereka, ia bahkan memberitahu dimana letak kunci apartemennya yang ia sembunyikan dipot tanaman yang ada di depan apartemennya.
“Soraru-san, kenapa main masuk begitu aja? Ketuk pintu dulu atau seenggaknya ucap sal…”
“Bukan aku, itu idenya Sakata.” Soraru dengan cepat memotong ucapan Mafumafu yang seolah melimpahkan semua kesalahan padanya. Padahal Soraru datang tidak hanya sendiri, melainkan bersama Urata dan juga Sakata yang kebetulan bertemu dijalan.
Sakata memasang senyuman polosnya sambil mengangkat tangan kanannya membentuk huruf 'V'.
Mafumafu menghembuskan nafas beratnya. Ia tahu mereka bertiga tidak salah. Ia hanya…
“Jaa, gimana kalau kita berempat main game ini? Udah lama juga kan kita gak main bareng?!” Urata dengan nada cerianya, menghampiri Mafumafu yang duduk disofa ruang tengah, tempat yang biasa mereka gunakan saat bermain game dan membuat video.
“Game? Urata-san, itu kan game yang baru aja diliris dan langsung mencuri perhatian para gamers. Kudengar stok game itu sudah habis terjual dihari ketiga penjualannya. Bagaimana bisa Urata-san mendapatkannya? Urata-san Sugoi!”
“Hehehe… ini bukan apa-apa.”
Mereka berempat memutuskan untuk bermain game yang dibawa Urata, sambil menunggu anggota hikimaru yang lainnya datang. Sudah satu jam mereka memainkan game itu. Tak ada yang mengeluh bosan, mereka tampak bersenang-senang. Sesekali berhenti, hanya untuk mengambil camilan dan minuman yang sudah tersedia diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tentang Mereka
ContoAku hanya ingin membagikan kisah ini pada kalian. Kisah cerita yang mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan kisah cerita yang lainnya.