6

7.4K 511 3
                                    

Jangan lupa tekan bintang dibawah sebelum baca!

****

Seperti perintah Wildan, Amira memasak sayur asam dan perkedel jagung. Serta tempe goreng, tidak ada yang salah dengan masakannya karena pria itu sendiri yang memintanya untuk memasak masakan rumahan.

Amira melepas celemek nya dan duduk di kursi yang ada di dapur. Dia sangat capek bahkan nafasnya rasanya sudah hampir habis.

Amira membuka ponselnya, lalu mulai membuat akun baru baik e-mail maupun sosial media yang lainnya hanya Fifi yang punya nomer barunya selebihnya tidak ada. Karena memang hanya Fifi yang ia butuhkan untuk saat ini. Mata Amira membulat ketika melihat roomchat nya bertambah satu orang' dengan nomor yang tidak dikenal.

+62 5680 675499

Saya sampai rumah dua puluh menit lagi.

Amira mengernyitkan dahinya, "lah ini siapa, jangan jangan orang salah sambung?"

Amira mengetikkan balasan, menanyakan siapa yang menghubunginya sekarang ini siapa tahu memang orang' itu salah sambung.

Siapa?

Amira menunggu balasan dari orang tersebut sambil menunggu balasan yang tak kunjung berbalas. Amira memilih untuk menyelesaikan proses pembuatan akun Instagram nya yang baru, ia ingin cepat cepat stalking media sosial penghianat dalam hidupnya.

Beginilah kenyataan yang dialami perempuan, udah tahu stalking itu nambah beban, penyakit dan pikiran. Masih saja di cari karena memang mereka penasaran tentang perkembangan orang yang menyakiti mereka, tapi kadang itu berbanding terbalik dengan realita. Yang menyakiti bahkan terlihat bahagia melalui gambar yang mereka unggah tanpa memperdulikan kamu yang mereka sakiti. Jangan iri lupakanlah, karma itu tahu mereka akan datang pada siapa.

Amira menerapkan pemikiran semacam itu dalam hidupnya. Dia tidak mau terus-terusan menangisi orang yang bahkan menggangu kebahagiaan nya. Lebih baik mencari hal yang membuatnya kembali lebih fun.

Setelah selesai membuat akun, Amira memberanikan diri untuk membuka akun milik bayu dan setelah itu dia akan membuka akun milik Monica.

Betapa kagetnya Amira ketika melihat postingan terakhir milik Bayu yang menampilkan Poto pre-weeding yang menampilkan suasana di pinggir pantai.

Kegiatan Amira terhenti, ketika mendengar suara pintu utama rumah terbuka menampilkan Wildan yang berdiri diambang pintu dengan kemeja putih kusutnya. Dan bahkan rambut pria tersebut sudah sangat berantakan. Tangan kanannya memegang Jass hitam miliknya sedangkan tangan kirinya memegang tas kerjanya.

Wildan masuk kedalam rumah dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa tepat di depan Amira. Amira membulatkan matanya. Wildan lagi kusut aja ganteng apalagi kalau udah mandi.

Amira masih menatap Wildan.

Wildan menegakkan tubuhnya lalu menatap Amira.

"Kamu asisten saya kan?" tanya Wildan sebenarnya lebih ke basa-basi.

Amira mengangguk, "iya bos "

"La kenapa gak buatin saya minum?"

Amira langsung paham, segera dia beranjak dari duduknya dan segera mengambilkan Wildan minum.

 Please Don't Go! [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang