🐝 Sleep together

136K 15.4K 1.9K
                                    

39. Sleep together

.

"Kita baru saja sadar, sialan!! Kenapa kau malah melakukan ini padaku??!!" Sembur Alya yang tubuhnya kini hanya terbalut oleh selimut.

Kevin bangkit dari kasurnya, berjalan mengambil air minum dengan langkah tertatih-tatih akibat rasa sakit yang tak kunjung hilang. "Lagian tadi pagi lo ngapain ikutan pingsan segala, sih?! Biar apa coba?"

"Leherku di pukul pakai balok, bodoh!! Bahkan sampai sekarang sakitnya masih terasa." Kesal Alya.

Kevin kemudian melangkah ke depan cermin besar yang ada di kamar hotelnya, mengamati wajah serta perutnya yang lebam.

Entah mengapa, melihat Kevin hanya mengenakan celana training tanpa sehelai kain yang menutupi tubuh bagian atasnya membuat Alya susah payah menelan ludahnya. Kulit Kevin yang berwarna sawo matang terlalu memanjakan mata Alya. Munafik jika ia tak menikmati permainan Kevin barusan.

Kevin berbalik badan, menatap Alya dengan tatapan tajam. "Ingat! Kalau lo masih aja ngelakuin kesalahan. Gue gak akan segan-segan kasih lo hukuman kayak tadi. Paham?!!"

Alya pun langsung mengangguk cepat.

Shit. Kenapa mendadak ia takut pada Kevin? Mana Alya yang biasanya suka melawan?

***

Di lain tempat...

Arsean membawa Zara untuk duduk di sofa ruang tamu. Dirga yang tengah berduduk santai sambil menghisap rokoknya pun langsung mematikan benda itu kala melihat kedatangan Arsean dan Zara.

Hal itu sengaja  Dirga lakukan karena ia masih ingat bahwa sejak dulu Arsean sangat tak menyukai bau asap rokok.

"Zara, mau tak mau pokoknya kau harus ikut denganku dan Arsean." Ucap Dirga to the point.

Zara yang baru saja duduk langsung mengernyit heran sembari menatap Arsean dan Dirga secara bergantian. "M-maksudnya?"

"Jadi begini, mulai sekarang kau adalah tanggung jawabku. Kau sudah tak punya siapa-siapa lagi disini. Tak mungkin aku membiarkan anak dari sahabatku hidup susah sendirian. Terlebih setelah kejadian ini, Om takut akan ada yang mengincarmu nanti." Jelas Dirga.

Menghela napas panjang, Zara menundukkan kepalanya. "Gak usah, Om. Zara bisa cari kerja sendiri, kok."

Dirga berdecak. "Ck, sudahlah tak usah membantah. Kau tak perlu sekolah apalagi kerja. Besok kita akan ke Los Angeles dan memulai hidup baru di sana. Kau akan menikah dengan Arsean. Dengan begitu, Om yakin kau akan lebih aman dan tentunya akan jauh dari kata susah."

"Menikah?!" Kaget Zara sembari menoleh ke samping dimana Arsean duduk.

Oh, ternyata cowok yang duduk di sebelahnya itu sedang berusaha melawan rasa kantuk. Terlihat ketika mata Arsean sudah tertutup dengan kepala yang sesekali memiring.

 Terlihat ketika mata Arsean sudah tertutup dengan kepala yang sesekali memiring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bayi Dingin [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang