32. Who?
.
Masih dengan seragam olahraganya, Zara merebahkan tubuhnya di kasur begitu dia sampai di rumah. Jiwa dan raganya lelah. Yang ia butuhkan sekarang hanyalah istirahat.
Baru saja Zara ingin menutup matanya, tiba-tiba terdengar banyak notif chat WhatsApp dari handphone Zara. Ia pun mengurungkan niatnya untuk tidur dan memilih mengecek WhatsApp nya.
Cabe-cabean
Angga telah membuat grup "Cabe-cabean"
Angga telah menambahkan Zara
Angga telah menambahkan Kevin
Angga
| Halo epribadihKevin
| Alay.Angga
| Zara mana?
| Gue mau cerita
| Pas pulang sekolah, gue lihat Syifa maksa Arsean buat pulang bareng
| Gue langsung ilfeel sama mantan sendiri🤢Kevin
| Gak nanya cok.Zara
Bukan urusan gue |Kevin
| 2Angga
| Gue tuh tau kalau lo belum bisa move on, RaKevin
| 2Angga
| Balikan aja kali
| Gue ngeship lo sama Arsean😍💞Kevin
| 2Angga
| Gak jelas lu, Vin. Anak ngen-Angga telah mengeluarkan Kevin
Zara
Udahlah, biarin dia bahagia sama Syifa |Angga
| Hahahaha sad girlAngga telah mengubah subjek dari
"Cabe-cabean" menjadi "Zara rindu Arsean"Angga menambahkan Arsean
Angga
| Noh, si bayi udah gue tambahin
| Ngomong aja, Ra
| Gak baik dipendamZara
Apaan sih |Zara keluar
Arsean keluar
Angga keluar
Zara menghela napas panjang sebelum menutup matanya. Namun, lagi-lagi handphone Zara berbunyi membuat si empunya kembali membuka matanya. Kali ini bukan notif chat dari WhatsApp, melainkan panggilan suara.
Ingin sekali Zara menekan tombol merah pada layar saat tahu bahwa nama yang tertera disana adalah nama Angga. Zara seperti sedang di teror oleh cowok itu. Pasrah, mau tak mau Zara menerima panggilan itu.
"Hmm..." Gumam Zara dengan nada sinis.
"Hehehe maaf, Ra. Gue gak sengaja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dingin [TERBIT]
Teen Fiction[Terbit di GLORIOUS PUBLISHER] [Klik link di bio untuk pemesanan novel] Arsean Dirgazanta, sosok lelaki yang berlagak dingin nan cuek demi menutupi kebiasaan bayinya. Siapa sangka dibalik sikap acuh tak acuh nya terdapat dot serta empeng di dalam t...