35. Hamil
.
Dengan gaun selutut berwarna biru dongker, Alya buru-buru berjalan menyusuri sebuah hotel. Sembari ia menempelkan handphone di telinganya.
"Dimana kamarmu?"
"Nomor 113."
Alya mengangguk mantap lalu mematikan sambungan secara sepihak.
Kini ia tiba di depan pintu kamar nomor 113. Tanpa basa-basi, Alya segera menekan bel yang ada di samping pintu tersebut.
"Hi friend... Lama tidak bertemu." Suara rendah dari seorang cowok yang baru saja membuka pintu kamar membuat Alya tersenyum lebar.
"Papamu yang menyuruhku menjemputmu ke sini. Ku kira kau sedang di rumahmu." Ucap Alya sambil ikut berjalan masuk kedalam kamar itu.
"Lama di London membuat aksen British mu sangat kental." Kata seorang cowok yang hanya mengenakan jubah mandi.
Alya terkekeh pelan. "Dan kau ikut-ikutan."
"Aku hanya mengikuti alur." Cowok itu berjalan mengambil dua gelas kaca dan sebotol wine kemudian meletakkannya di atas meja. "Jadi bagaimana rencananya?"
Alya yang tengah duduk di kursi pun langsung menuangkan wine kedalam gelasnya. "Kau tahu kan kalau aku pernah menjalin hubungan dengan Arsean?"
Cowok itu mengangguk.
"Dan kau adalah mantannya Zara. Bukankah itu suatu kebetulan, Kevin?" Lanjut Alya sambil menekan kalimat akhir yang menyebutkan nama sosok cowok yang duduk dihadapannya.
Yap! Cowok yang sedang bersama Alya malam ini adalah Kevin.
Dulu Alya sempat berteman dengan Kevin karena jarak rumah mereka yang hanya bersebelahan. Walaupun pertemanan Alya dan Kevin tak sedekat dengan Arsean dan Alya.
Tentu saja begitu karena dulu Alya lebih sering bermain di kantor Papanya yang sudah pasti lebih sering bertemu dengan Arsean. Perusahaan Papanya memiliki hubungan yang erat dengan perusahaan Mama Arsean. Hingga akhirnya keduanya jarang bertemu kala Mama Arsean menyerahkan tanggung jawab perusahaannya pada seseorang. Begitu pula saat Alya memutuskan untuk kuliah di London. Dan perlu diketahui bahwa sebelum itu, Alya dan Arsean memang sudah berstatus pacaran.
"Cepat katakan apa rencanamu. Aku ingin menikahi Zara secepatnya. Jika tidak, perjodohan kita pasti akan terjadi. Memangnya kau mau dijodohkan denganku?" Celoteh Kevin tak sabar.
"Ya tuhan, jelas aku tidak mau. Aku hanya menginginkan Arsean. Bukan dirimu, ck!!" Cetus Alya disusul decakan.
"Lalu apa yang harus kulakukan agar Zara mau denganku? Dia selalu menolakku."
"Jangan seperti orang susah. Berikan saja semua hartamu. Ku yakin dia tak akan menolak."
"Zara bukan seperti dirimu, sayang... Dia lebih mementingkan cinta daripada harta dalam sebuah hubungan. Dan kau tahu kalau Zara bisa mendapatkan keduanya langsung dari Arsean."
Alya kembali meneguk wine nya sembari memikirkan sesuatu. Suasana mendadak hening. Hanya terdengar suara air wine yang mengalir dari botol.
"Aku punya ide!!" Seru Alya.
Kevin mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya apa ide Alya.
"Kau hamili saja Zara." Lanjut Alya dengan antusias.
Kevin bergidik ngeri. "Apa kau gila?"
"Ayolah, Kevin. Jika tidak dengan cara seperti ini, kau akan sulit mendapatkan Zara."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dingin [TERBIT]
Jugendliteratur[Terbit di GLORIOUS PUBLISHER] [Klik link di bio untuk pemesanan novel] Arsean Dirgazanta, sosok lelaki yang berlagak dingin nan cuek demi menutupi kebiasaan bayinya. Siapa sangka dibalik sikap acuh tak acuh nya terdapat dot serta empeng di dalam t...