1. Dot milik siapa?
.
"Aduh Neng, jangan liatin saya begitu atuh. Kan saya jadi baper."
"Habis Pak Jamal imut sih! Kayak kucing saya di rumah." Zara masih menyender di depan gerbang sambil menatap gemas Pak Jamal, satpam SMA Angkasa.
Fyi, Zara memberi nama kucingnya Jamal karena terinspirasi dari satpam sekolahannya. Ia rasa Pak Jamal dengan kucingnya tak beda jauh. Sama-sama memiliki bulu lebat dan perut buncit.
Menggemaskan sekali!
"Ah, Neng Zara saya jadi malu," ucap Jamal seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya membuat Zara bergidik ngeri.
"Buset, senang banget dia dikatain mirip kucing."
Tanpa menghiraukan Jamal yang masih sibuk menutup wajahnya malu, Zara pun masuk ke dalam sekolah. Ia menyusuri koridor sembari memamerkan senyum manisnya kepada kaum adam.
Hal biasa yang paling sering dilakukan oleh seorang Zara.
"Zara," panggil salah satu siswa.
"Eh, hai!!" jawab Zara dengan senang hati.
Siswa yang tadinya ter-notice oleh Zara pun langsung memegang dadanya kagum, "Kau sangat cantik."
Ucapan cowok tadi berhasil membuat Zara memutar bola matanya. Ia sangat ilfeel dengan pria yang hanya bisa memuji fisiknya.
Zara pun kembali melanjutkan langkah menuju kelasnya.
Namun, tiba-tiba saja Zara menghentikan langkahnya begitu melihat benda yang hampir saja ia injak. Penasaran, ia pun segera mengambil benda itu.
"Ini dot siapa?" Zara mengedarkan pandangan, lalu terfokus pada guru yang baru saja lewat di depannya.
"Maaf Bu Lilis, ini dot anaknya ibu ya?" tanya Zara sopan.
Sontak Bu Lilis tertawa, "Hahaha, kamu ini gimana sih. Kan anak ibu udah TK. Masa masih nge-dot."
"Iya juga sih," Zara menggaruk belakang kepalanya. "Yaudah bu, saya permisi."
Zara berjalan sambil memegang dot itu, "ini punya siapa, sih? Kok gue jadi penasaran gini."
Tadinya Zara ingin masuk ke kelas nya. Namun, ia langsung mengurungkan niat saat melihat Syifa di kelas sebelah. Ia pun masuk ke kelas itu.
"Zara? Ngapain lo bawa dot?" tanya Syifa yang sedang duduk manis di bangkunya.
Zara pun ikut duduk di bangku yang ada di belakang Syifa.
"Nah justru itu yang mau gue tanya sama lo. Ini dot siapa, sih?"
"Punya anak guru kali," jawab Syifa acuh tak acuh.
Zara menyenderkan belakangnya di bangku sambil memperhatikan dot itu secara intens.
Tak sengaja, Tiba-tiba mata Zara menangkap sebuah benda di laci meja yang ada di depannya. Karena penasaran, akhirnya Zara memilih untuk mengambil benda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dingin [TERBIT]
Dla nastolatków[Terbit di GLORIOUS PUBLISHER] [Klik link di bio untuk pemesanan novel] Arsean Dirgazanta, sosok lelaki yang berlagak dingin nan cuek demi menutupi kebiasaan bayinya. Siapa sangka dibalik sikap acuh tak acuh nya terdapat dot serta empeng di dalam t...