8. Hampir
.
Akhirnya tepat di jam pulangan, Arsean dan Zara sudah menyelesaikan hukuman mereka.
"Nanti gue anterin," ucap Arsean saat tiba di depan mobilnya.
Zara menggeleng. "Gak usah, gue udah lumayan bisa jalan, kok."
Arsean menyenderkan tubuhnya di depan mobil dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana. Sembari ia menatap wajah Zara terus-menerus berharap agar Zara tak menolak tawarannya.
Hal itu tentu saja membuat Zara sedikit risih. Ia mengedarkan pandangannya sambil menggaruk-garuk lehernya yang tak gatal.
Beberapa detik kemudian, Mata Zara kembali bertemu dengan mata Arsean. Tatapan dari seorang bayi yang dingin nan pemaksa.
Zara berdecak sebal. "Aish, iya-iya!"
Menghela napas panjang, Arsean mengubah posisinya menjadi berdiri tegak. Ia pun bergegas masuk ke dalam mobil miliknya.
"ZARA!!"
Zara menoleh kala mendengar suara teriakan. Ia mencari asal suara yang baru saja memanggil namanya.
Saat tau siapa pelakunya, ekspresi Zara seketika berubah.
"Zara, gue mau ngomong sama lo," ucap seorang cowok yang tak lain adalah Kevin.
Zara memutar bola matanya malas. "Maaf, gue gak ada waktu."
Baru saja Zara ingin berbalik badan, Kevin dengan cepat menahan tangan Zara.
"Zara, gue mau kita balikan."
Zara mengerutkan keningnya sebelum membuka suara. "Gue gak mau."
"Tapi gue mau, Ra." Kevin masih menahan tangan Zara.
"Apaan sih, gue gak mau." Zara mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Kevin. Bukannya menyerah, Kevin malah semakin mengeratkan genggamannya.
"Aw sakit!! Lepasin gak?!" Zara memukul-mukul tangan Kevin.
"Plis, Ra. Gue mau kita balikan," mohon Kevin.
TIN TIN!
Suara klakson mobil Arsean sukses membuat Kevin dan Zara terkejut.
Zara menoleh ke Arsean lewat jendela mobil. Zara langsung memberi isyarat agar Arsean segera membantu dirinya.
Awalnya Arsean menolak, namun saat Zara berlagak sedih, Arsean menjadi berubah pikiran. Dengan terpaksa ia keluar dari mobilnya.
Arsean berjalan mendekati Zara.
"Lepasin!" Perintah Arsean dengan suara datar sembari menatap tangan Kevin yang masih senantiasa memegang tangan Zara.
Kevin melepaskan genggamannya.
"Siapa lo main nyuruh-nyuruh gue?" ucap Kevin dengan nada menantang.
Arsean tak menjawab. Tangannya langsung bergerak untuk merangkul pundak Zara seakan memberikan jawaban dari pertanyaan Kevin.
Kini mata Kevin terfokus pada tangan Arsean yang memegang pundak Zara. Ia tampak kesal hingga mengambil kesimpulan bahwa Arsean adalah pacar Zara.
Kevin tersenyum miring, "Pokoknya lo cuma milik gue, Ra."
Setelah mengatakan itu, Kevin pergi dari hadapan Zara dan Arsean.
•••
"Bu?" Zara membuka pintunya dan di ikuti Arsean dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dingin [TERBIT]
Teen Fiction[Terbit di GLORIOUS PUBLISHER] [Klik link di bio untuk pemesanan novel] Arsean Dirgazanta, sosok lelaki yang berlagak dingin nan cuek demi menutupi kebiasaan bayinya. Siapa sangka dibalik sikap acuh tak acuh nya terdapat dot serta empeng di dalam t...