🐝 Break

135K 14.6K 4.5K
                                    

27. Break

.

Bel pertanda istirahat berbunyi di semua penjuru kelas. Para siswa dan siswi berhamburan keluar. Ada yang pergi ke kantin, bermain di lapangan, dan ada juga yang memilih untuk tetap di kelas.

Zara dan Arsean memilih untuk duduk di kursi koridor yang menghadap langsung ke lapangan. Sembari menonton siswa kelas sepuluh yang masih tak mau mengakhiri kegiatan olahraga sepakbola-nya.

"Muka lo kenapa lesuh banget, sih?" Heran Zara saat tersadar ada yang berbeda dari Arsean.

Arsean hanya menggeleng pelan. "Lo gak laper?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya, gue baru ingat!" Zara melompat dari kursi panjang itu lalu berlari masuk ke dalam kelasnya. Mengambil sebuah kotak bekal yang sudah ia siapkan dari rumah.

Arsean mengerutkan keningnya saat Zara menyodorkan kotak bekal itu padanya.

Zara pun membuka tutup bekal itu. Ternyata kotak itu berisi bubur varian pisang kesukaan Arsean. Arsean cukup tersenyum, walaupun hanya sekedar senyuman yang sangat tipis.

Seketika ekspresi ceria Zara langsung berubah menjadi murung. "Lo.... Gak suka, ya?"

Arsean mengerjapkan matanya beberapa kali, ia kemudian menepuk tangan riang disertai senyuman lebar hingga menampakkan gigi kelinci nya.

"Suka!! Apalagi kalau di suapin. Aaaakk..." Arsean membuka mulutnya lebar-lebar.

Zara hanya menggelengkan kepalanya sembari tertawa gemas.

Zara bisa tebak, Arsean pasti sedang punya masalah. Terlihat dari matanya yang seakan menyembunyikan sesuatu.

Tak mau ikut campur, Zara pun langsung menyuapkan sesendok bubur ke dalam mulut Arsean.

Sepasang kekasih itu berhasil mengundang perhatian seluruh siswa dan siswi SMA Angkasa. Terlebih saat melihat senyuman lebar dari bibir Arsean.

Penampakan langka yang tak boleh dilewatkan.

Bagi sebagian siswi, Zara adalah perempuan beruntung yang bisa mendapatkan hati dari sosok Arsean. Sosok cowok yang tak banyak orang tahu bagaimana sifat den kelakuan aslinya. Bahkan masih banyak yang bertanya-tanya, bagaimana suara asli Arsean?

Saking dinginnya manusia yang satu itu.

Setidaknya kali ini, para siswi bisa menikmati pemandangan senyuman dari Arsean.

Walau di sisi lain banyak siswa yang gugur karena cewek idaman mereka telah memiliki kekasih. Mana mungkin mereka terus maju di saat saingan mereka sendiri adalah seorang Arsean Dirgazanta.

Momen itu tak berlangsung lama ketika....

"Arsean, gue mau ngomong sama lo." Ucap Syifa yang tiba-tiba datang dan langsung memegang tangan Arsean.

Kedatangan Syifa tentu membuat semua orang resah tak terkecuali sang author.

"Aelah, si nurul ganggu aje."

"Wah, karakter pelakor nya mendalami ya, bund."

"Keruh sudah suasana."

"Tuh cewek satu ngapain nongol sih?!"

"Anjir, orang ketiga membagongkan."

Dan masih banyak lagi cibiran yang keluar dari mulut para siswi.

Arsean pun langsung menarik tangannya dari genggaman Syifa. "Apasih!"

Zara hanya bisa mengalihkan pandangannya ke lapangan. Sejak kejadian di kolam renang, hubungan persahabatan antara Zara dan Syifa mulai merenggang.

Bayi Dingin [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang