7. Hukuman
.
Tiga hari kemudian, keadaan Arsean sudah kembali membaik. Zara dan Arsean pun sudah bisa masuk sekolah.
Entah kenapa kejadian 3 hari yang lalu saat dimana mereka tidur di satu ranjang membuat keduanya semakin akrab.
Walaupun sikap Arsean hanya berubah 25% dari sebelumnya.
•••
Pelajaran baru saja di mulai. Kelas 12 IPA 1 mendadak diam saat seorang wanita bertubuh besar mendatangi kelas mereka.
"Apa hari ini Zara masih absen?" tanya wanita itu yang tak lain adalah Bu Butet, guru BK di SMA Angkasa.
Zara yang duduk di belakang sontak mengangkat tangannya sedikit ragu. Sekujur tubuhnya keringat dingin. Ada hawa-hawa buruk saat Bu Butet masuk ke kelas ini.
Bu Butet memicingkan mata, menatap Zara tajam.
"Hih geram kali ku lihat wajah mu. Sini ikut ibu!!" Bu Butet berjalan lebih dulu dan di ikuti oleh Zara di belakangnya.
Selang beberapa detik, Zara baru tersadar saat merasa seorang cowok yang juga berjalan di sampingnya. Ia pun menoleh hingga tampak lah wajah tampan bin gemesin khas Arsean.
"Lo juga di panggil?" tanya Zara setengah berbisik.
Arsean mengangguk dengan santai. Seperti tak ada beban sama sekali dalam hidupnya. Tapi, siapa sangka bahwa jauh di lubuk hatinya ada rasa ketakutan yang amat sangat.
Setibanya di ruang BK.
Hawa di ruangan ini benar-benar menyeramkan membuat Zara sedikit mengeluarkan keringat. Padahal terdapat dua AC menempel di dinding.
Sedangkan Arsean berjalan anteng menuju dua singgasana yang telah di sediakan di depan meja Bu Butet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dingin [TERBIT]
Fiksi Remaja[Terbit di GLORIOUS PUBLISHER] [Klik link di bio untuk pemesanan novel] Arsean Dirgazanta, sosok lelaki yang berlagak dingin nan cuek demi menutupi kebiasaan bayinya. Siapa sangka dibalik sikap acuh tak acuh nya terdapat dot serta empeng di dalam t...