23. Golden baby
.
Pembelajaran di kelas 12 IPA 3 mendadak berhenti begitu Fauzan -ketua osis- mengetuk pintu.
Tok tok tok
"Permisi bu, boleh pinjam waktunya sebentar?" Tanya Fauzan pada Bu Rahma.
Bu Rahma yang tadinya menulis di papan tulis, mengangguk setuju sebelum ia kembali duduk di kursinya.
"Oke, jadi saya kesini mau nginfoin kalau sekolah kita akan mengikuti ajang O2SN. Ada 5 cabang yang di perlombakan, antara lain bulu tangkis, renang, pencak silat, karate, sama atletik. Di kelas ini ada yang mau ikut?"
"Woy Otan!! Catat nama gue di atletik." Ucap Angga sembari mengangkat tangan.
Dengan segera Fauzan menulis nama Angga di buku yang ada di tangannya. "Siapa lagi?"
"Tong, lo gak ikutan?" Tanya Angga pada siswa berkacamata yang duduk di samping kirinya. Siswa itu menggelengkan kepalanya malu.
"Fauzan, gue ikutan renang dong!!" Syifa ikut angkat tangan.
Angga menoleh pada Syifa. "Loh, sayang? Kamu bisa berenang?"
"Iyalah, yakali gue ikut terus gak bisa berenang." Jawab Syifa angkuh.
Angga kini menoleh pada kursi yang ada di belakang Syifa. Ia baru ingat bahwa Arsean juga sangat pandai berenang. Angga pun mengangkat tangannya lalu berkata, "Otan!! Arsean juga ikut renang."
Kata-kata Angga berhasil mengundang perhatian seisi kelas termasuk Bu Rahma. Semua mata langsung tertuju pada Arsean, menatap cowok itu heran. Sedangkan yang ditatap tampak duduk santai di kursinya.
Tentu saja orang-orang merasa aneh. Arsean adalah siswa yang sama sekali tak pernah mengikuti segala macam lomba. Berinteraksi dengan guru-guru atau siswa siswi lain pun jarang.
Jika biasanya siswa famous di sekolah jatuh kepada cowok berandal, playboy, ataupun kapten basket, beda halnya dengan SMA Angkasa.
Arsean mungkin mendapatkan predikat famous di sekolahnya karena sifat bodoamat serta acuh tak acuh nya. Tapi malah itu yang menjadi daya tarik seorang Arsean Dirgazanta. Faktanya, tampang Arsean sangat sulit ditebak. Cowok itu terlalu misterius hingga banyak yang tak sadar di balik wajah misteriusnya, ada kebiasaan yang sangat menggemaskan.
"Serius?" Tanya Fauzan melongo.
"Loh, Arsean bisa berenang?" Sahut Bu Rahma ikut bertanya.
"Wah, ibu jangan remehin. Nih bocah golden baby."
"Golden baby?" Heran Bu Rahma.
"Maksud saya, dia bayi emas dari lahir bu."
Bu Rahma mengangguk paham.
"Arsean mah jago dalam segala bidang. Dia nih ya, jago renang, jago menggambar, jago karate, jago atletik juga, tapi jagoan gue sih. Pokoknya anak emas parah, bu." Jelas Angga.
"Kenapa gak ngomong dari dulu? Padahal dulu sering ada lomba, lho! Ibu gak pernah liat Arsean ikutan lomba."
"Dia mah gitu, bu. Jadi kapan-kapan kalau ada lomba langsung tulis nama dia aja. Gak usah tunggu dia yang minta, pasti gak bakal minta dia tuh. Yakin gue."
Bu Rahma mengangguk paham. "Sayang banget bakatnya di sembunyikan."
"Dia takut gue insecure, bu." Murung salah satu siswa yang duduk di samping kiri Angga.
Krik krik krik
Angga berdiri dan bertepuk tangan dengan antusias. "Wah Otong, congratulation!! Akhirnya lo ngomong juga. Lo sok-sokan mau ikutin Arsean ala-ala bisu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/247288884-288-k469897.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dingin [TERBIT]
Подростковая литература[Terbit di GLORIOUS PUBLISHER] [Klik link di bio untuk pemesanan novel] Arsean Dirgazanta, sosok lelaki yang berlagak dingin nan cuek demi menutupi kebiasaan bayinya. Siapa sangka dibalik sikap acuh tak acuh nya terdapat dot serta empeng di dalam t...