[END]
-
"I find you, i like you, so i'll have you, that's all."
Altez itu definisi BUCIN yang sesungguhnya. Dia rela pindah sekolah dari Jakarta ke Bandung karena lihat dan langsung suka Zetta di pentas seni sekolahnya. Tekadnya kuat ngejar Zetta ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sejauh apapun tujuanmu, keluarga pasti menjadi pulangmu." --- AZ.
♧♧♧
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Altez melempar tubuh ke kasur, memejamkan mata sejenak sebelum kembali melek, menatap langit-langit kamarnya.
Dia menghela napas, peristiwa semalam kembali berputar di kepalanya.
Zaxander hampir meninggal.
Bagian parahnya, mereka hampir tidak menyadari itu. Mereka tidak tahu ada orang asing yang mengawasi dan mencoba melukai salah satu di antara mereka.
Altez menghela napas lagi, lebih berat. Dia meraih ponsel kemudian mencari kontak Karina dan segera mendial nomor mamanya.
Telepon terhubung pada dering kedua.
"Hallo?? Ya ampun, anak Mama baru nelpon lagi, gimana acaranya kemarin??"
Altez tersenyum. Merasa tenang mendengar suara itu. "Kangen Ma ...."
Karina tersenyum. "Ada masalah apa? Sini cerita."
Altez terkekeh, sifat Karina yang menurun padanya; peka. Cowok itu menghembuskan napas pelan. "Gak papa, kangen aja, Xia sama Laxy mana?"
"Xia lagi main sama anak kucingnya, dia minta beli kemarin, Laxy lagi keluar sama Papamu, beli keperluan tugas."
"Anak kucing?? Emang Xia suka kucing??"
"Gak tahu tuh ... biasanya dia pengen kelinci 'kan, tapi kemarin dia minta dibeliin kucing, kayaknya sih gara-gara nonton video anak kucing di hape Papamu."
