[END]
-
"I find you, i like you, so i'll have you, that's all."
Altez itu definisi BUCIN yang sesungguhnya. Dia rela pindah sekolah dari Jakarta ke Bandung karena lihat dan langsung suka Zetta di pentas seni sekolahnya. Tekadnya kuat ngejar Zetta ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♧♧♧
Gazetta baru selesai mengetik pesan balasan pada Zydan yang bertanya mau oleh-oleh apa? karena dia sedang berada di luar kota dan akan kembali besok saat sosok Altez memasuki kelasnya, mencuri perhatian, lalu berhenti tepat di depan meja gadis itu.
"Siang, cantik," sapa Altez, manis seperti biasa.
Zetta terkekeh, mendongak. "Selamat siang juga, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" sahutnya, bergurau.
Altez membungkuk, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Zetta. "Ada. Tolong beritahu Nona Gazetta Grizilya kalau saya mau ajak dia makan siang bareng di rooftop sekolah."
Gazetta tertawa. Dia beranjak. "Oke, let's go!!" katanya.
Altez mengulurkan tangan, yang langsung diterima oleh Zetta kemudian mereka berjalan berdampingan menuju rooftop sekolah. Kebetulan Kina dan Dara sudah pulang duluan, karena memang bel pulang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu.
"Ini kalau lo udah lulus, bakal diberesin nggak?" Zetta bertanya random saat mereka sampai, melihat sofa, meja, dan pernak-pernik lain yang digunakan anggota Delion untuk menghias rooftop.
"Hmm ... enggak sih. Biarin buat yang lain," jawab Altez, duduk duluan di sofa. Cowok itu mengeluarkan 2 buah kotak bekal dari tas kertas yang dia bawa. "Sini duduk, Zey," ajak Altez, menepuk sisi kosong di sisinya.
Zetta pun duduk di sebelah cowok itu. Dia meraih salah satu kotak bekal yang Altez bawa. "Boleh gue buka?"
Altez terkekeh. "Boleh dong! Gue bikin buat kita kok," katanya.
Zetta membuka kotak biru itu, dikejutkan dengan apa yang dia lihat sebagai isinya."Hah ... ini—"
