[END]
-
"I find you, i like you, so i'll have you, that's all."
Altez itu definisi BUCIN yang sesungguhnya. Dia rela pindah sekolah dari Jakarta ke Bandung karena lihat dan langsung suka Zetta di pentas seni sekolahnya. Tekadnya kuat ngejar Zetta ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐰🐰🐰
Altez langsung meluncur ke kafe dekat rumah sakit bersama Roxy dan Nantha setelah melakukan video call bersama Zetta. Suasana malam Jakarta ramai, seperti biasa.
Mereka memesan dessert cake dan jus sebagai teman penyelidikan. Roxy menyedot jusnya, matanya fokus pada layar laptop, sementara jarinya terus menari di atas keyboard.
Dia sedang melacak atau mencari lokasi dari mobil yang menabrak Xia setelah mengetahui plat nomornya melalui Dewa, papa Altez.
"Lokasi terakhir di SMK Melati," cetus Roxy setelah hening menyelimuti mereka cukup lama.
Altez mendekat, ikut melihat peta di layar laptop yang memang menunjukkan lokasi mobil berada di sekolah lama mereka, yang juga merupakan sekolah milik keluarga Altez.
"Ini bukan si Stev 'kan?"
Ketiga insan di meja itu kompak menatap ponsel yang tergeletak di atas meja, kemudian saling memandang setelah mendengar dugaan Diva di seberang sana.
Mereka memang melakukan panggilan suara dengan anggota Delion yang berada di Bandung.
"Bisa jadi, jir! Dia 'kan emang suka cari masalah ke Altez!"
Kali ini terdengar suara Dehaan. Nantha dan Roxy menatap Altez, meminta pendapat cowok itu.
Sementara Altez terdiam, merenung. Dia mengingat kembali siapa Stevan dan apa saja yang dia perbuat padanya.
Seseorang yang membuat Altez gagal mendapatkan Nalla adalah kalimat pertama yang cukup menggambarkan sosok Stevan.
Stevan dan teman-temannya suka mengejek Altez di sekolah sejak Altez menolak masuk circle mereka dan memilih bergabung dengan Delion. Mereka sering mencerca Altez dengan mengatakan bahwa hidupnya tidak berguna karena hanya mengikuti geng sampah dan pembuat onar yang 100% salah.
Mereka juga mulai memfitnah Altez, salah satu yang terparah adalah dengan diam-diam menaruh sebungkus rokok di tasnya tepat sesaat sebelum razia dilakukan oleh anggota OSIS. Alhasil, Altez dikira membawa dan merokok di area sekolah yang langsung membuat peringkatnya di kelas turun drastis, karena para guru dengan mudahnya percaya.
Tidak hanya itu, mereka juga pernah menyoret meja Altez dengan menulis nama Altez sendiri di atasnya, hingga dialah yang dikira melakukannya.
Banyak lagi, yang jika terus Altez ingat hanya akan membuatnya semakin terbakar. Dia sudah cukup sabar menghadapi Stevan selama ini, tapi ternyata cowok itu masih belum puas karena justru kini menyakiti keluarganya.
Altez tidak akan tinggal diam, dia akan membunuh Stevan jika terbukti dia pelakunya.
