[END]
-
"I find you, i like you, so i'll have you, that's all."
Altez itu definisi BUCIN yang sesungguhnya. Dia rela pindah sekolah dari Jakarta ke Bandung karena lihat dan langsung suka Zetta di pentas seni sekolahnya. Tekadnya kuat ngejar Zetta ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌸🌸🌸
Anggota inti Delion kecuali Altez dipimpin oleh Diva menuju mall agung, sesuai titah Altez. Mereka pergi untuk memeriksa CCTV, yang berkaitan dengan peristiwa rem blong Max.
Mereka langsung menuju lantai teratas, tempat ruang kontrol CCTV berada. Diva langsung menemui salah satu karyawan.
"Permisi mbak, mau nanya," sapanya. "Ruang kontrol CCTV sebelah mana ya?" tanyanya langsung.
Karyawati itu tersenyum kecil. "Maaf, ada perlu apa ya?"
"Bisa panggilin yang jaga dulu? Atau ketua yang kontrolnya?" Diva justru bertanya balik.
"Oh iya, sebentar," jawab karyawati itu kemudian menelepon seseorang melalui ponselnya.
Diva mengetuk meja seraya menunggu, juga memperhatikan area sekitar. Anggota inti yang lain menunggu beberapa langkah di belakangnya, mereka tidak ingin mengintimidasi.
"Kenapa, Ca?" Seorang pria berawakan tinggi dan memiliki tubuh kekar datang.
"Ini, ada yang mau ketemu, Pak," jawab karyawati yang dipanggil 'Ca' itu.
Diva tersenyum, menjabat tangan pria itu. "Saya mau cek rekaman CCTV, Pak."
"Apa ada surat perintah dari kepolisian?"
Diva mengeluarkan sebuah kartu nama dari saku kemudian memberikannya pada pria itu. "Anaknya yang meminta, kami butuh sebuah rekaman."
Pria tadi menerima kartu itu, langsung membelalak melihat nama yang tertulis di sana.
Mahadewa Pranata Widjaja CEO of Widjaja's Mining
"Kenal 'kan, Pak?" Diva memastikan.
Pria tadi mengangguk lalu tertawa canggung. "Ahaha, iya---kenal kok. Mari ikuti saya," jawabnya, memimpin langkah.
Diva tersenyum senang, menoleh pada anggota inti dan menyuruh mereka mengikutinya. Kekuasaan Ayahanda Altez memang tidak bisa dipungkiri, perusahaan tambang Widjaja yang dia pimpin merupakan salah satu rekan bisnis mall ini yang sangat berpengaruh di bagian perhiasan, emas serta berlian.
Mereka dituntun menuju ruang kontrol CCTV.
"Sekitar pukul 13:58, ada sabotase rem mobil di basement 2," kata Diva, berdiri di sebelah pria tadi yang sudah duduk di kursinya, mulai mencari rekaman yang Diva minta.
Sebuah rekaman abu-abu mulai tampil di layar komputer.
Terlihat seorang pria yang mengenakan baju, celana, masker, topi, dan sepatu berwarna hitam berjalan menuju sebuah mobil yang juga berwarna hitam. Pria itu menoleh ke kanan dan kiri seolah memastikan situasi sebelum akhirnya berjalan ke belakang mobil yang tidak terjangkau CCTV.
