Welcome!
Happy reading all~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Kisah gue suka ke lo emang singkat, yang panjang itu kisah perjuangan gue buat bikin lo suka balik.” ---AZ.
🌸🌸🌸
"Gazetta?"
Tok! Tok!
Zetta beranjak duduk, mengucek matanya. "Masuk ajaaa," katanya.
Pintu terbuka, Rex muncul dari balik sana. Terkekeh melihat adiknya yang baru bangun tidur siang. "Maaf, gue ganggu tidur lo ya?"
Zetta menggeleng. "Nggak kok, kenapa??"
"Ayo ke markas," ajak Rex.
"Hah?" Zetta membeo. "Markas???"
"Iya, mau ikut nggak??"
"Mau!" sahut Zetta, setelah nyawanya terkumpul sempurna gadis itu beranjak berdiri. "Gue siap-siap dulu," katanya.
"Oke." Rex menutup pintu kamar.
Zetta keluar kamar 10 menit kemudian, agak terkejut melihat Zydan, Max, Rex, dan Zax sudah rapi dan sepertinya sedang menunggunya.
"Tumben ikut semua???" komentar gadis itu.
"Seneng nggak?" Zydan bertanya, merangkul bahu adiknya.
Zetta mengangguk antusias. "Seneng dong! Yuk!"
Setelah pamit pada Zack dan Zianne mereka segera berangkat menuju markas Vazquez. Perjalanan menuju markas memakan waktu 40 menit.
Angin sejuk serta hawa dingin khas pegunungan menyambut kedatangan Griz bersaudara.
Reza yang kebetulan sedang duduk di teras markas seraya memangku Bombom tampak terkejut melihat kehadiran anggota inti Vazquez.
"Bombom!" Zetta berseru seraya berlari mendekati Reza. Saat sampai, dia segera mengambil alih kucing kesayangannya. "Haiii, gemesnyaa."
Reza terkekeh. "Wih, ada apa nih, tumben nggak ada yang absen," celetuk Reza.
Zydan terkekeh, menyodorkan kepalan tangan yang Reza balas dengan meninju pelan. "Kejutan ini," katanya.
"Lo ini yang kenapa jarang absen, tiap hari di markas ya?" Max merangkul bahu Reza. Mereka memasuki markas bersama.
Reza terkekeh. "Nggak tahu mau ngapain di rumah, jadi mending ke sini," jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZETTA ft. NCTZY ✅
Fanfic[END] - "I find you, i like you, so i'll have you, that's all." Altez itu definisi BUCIN yang sesungguhnya. Dia rela pindah sekolah dari Jakarta ke Bandung karena lihat dan langsung suka Zetta di pentas seni sekolahnya. Tekadnya kuat ngejar Zetta ya...
