ALTEZETTA | 46. It's Over

490 65 30
                                    

Welcome!

"Sekuat apapun kamu mencoba, kalau sudah takdir, tidak akan bisa diubah." --- AZ.

♧♧♧


DHAR!

"ALTEZZZ!!!"

"ARGHH!!!"

TAK!

Suasana menegangkan berhasil merenggut hampir seluruh napas Zetta, gadis itu menatap tubuh tersungkur Altez dan pistol Stevan yang jatuh tergeletak beberapa meter darinya setelah dari pintu utama; Diva masuk dan melepas peluru menuju tangan Stevan, tepat sebelum lelaki itu menembak Altez.

Darah mengalir deras dari tangan lelaki yang hendak membunuh Altez beberapa detik lalu, mengotori lantai marmer mansion.

Sementara Altez meringis karena membentur lantai terlalu keras.

"Ups, sorry. Gue dorongnya kekencengan ya?" suara Roxy mengudara, ditujukkan untuk Altez sekaligus dengan tangannya yang terulur.

Altez berdiri dengan bantuan Roxy, menatap Diva yang baru saja menembak Stevan dan menyebabkan lelaki itu mengerang kesakitan dengan darah mengucur dari tangan, lalu pada anggota Délion lain yang sedang menghajar anak buah Stevan.

"Samperin Zetta, dia pasti kaget," titah Roxy, menyadarkan Altez.

Zetta sudah sangat lemas. Pertama, karena Stevan banyak menyetrumnya. Dan kedua, karena Altez hampir saja kehilangan nyawa demi dia. Gadis itu diam saja saat Altez datang dan membuka besi-besi di pergelangan tangan dan kakinya yang menghubungkan dia dengan kursi.

"Ze, mana yang sakit?" tanya Altez, berlutut di depan gadis itu.

Zetta menggigit bibir, menahan tangis yang mendesak keluar melihat Altez baik-baik saja di hadapannya sekarang, padahal beberapa detik yang lalu dia hampir kehilangan sosok hebat ini.

"Jangan digigit gitu, nanti luka terus berdarah," tegur Altez. "Mana yang sakit, Ze?"

"Lo---" Zetta menarik napas panjang. "Lo gak boleh kayak tadi!" serunya, sarat akan amarah.

Altez ikut beranjak saat Zetta berdiri, dia maju selangkah, hendak memeluk gadisnya. Namun, Zetta justru mundur dan menahan dada cowok itu.

Altez tertegun. Ia mengerjap pelan. "Zey," panggilnya seraya hendak menggenggam tangan Zetta, tapi Zetta menepis.

"Lo nggak mikirin keluarga lo apa? Hah?" Zetta menaikan suara. Marah. "Gue nggak seberharga itu sampai lo harus nyerah kayak tadi!"

Altez menggeleng. "Zetta, lo nggak tahu, lo lebih dari itu."

Zetta menggeleng tegas. "Gue harus apa kalau barusan lo beneran ke tembak? Bilang ke Mama lo kalau lo ditembak karena lindungin gue?"

"Zetta---"

"Mending kita putus aja, kalau emang sebahaya ini."

Altez membeo. "Zetta?"

"Gue nggak bisa, Al. Gue nggak siap kalau harus---"

"Ini bukan salah lo. Gue yang bikin lo dalam bahaya jadi gue harus tanggung jawab," tegas Altez, memotong.

"No, please, gue nggak mau kayak gini." Zetta menggeleng, menahan tangis, dadanya sesak membayangkan kejadian tadi.

Altez menarik gadis itu ke dalam pelukan. "Gue nggak bakal ninggalin lo, tenang aja. Gue bilang nyerah karena tahu Diva sama yang lain udah dateng, Zey. Gue nggak mau lo disetrum terus kayak tadi, pasti sakit 'kan?"

ALTEZETTA ft. NCTZY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang