Welcome!
Happy readingggg!🐰💘🌸
🐰🐰🐰
Bandung, 02 April 2020.
07:40 p.mBRAK!
"I'm here, to kill someone who hurt you, sist."
Bariton berat dari dia yang menghancurkam pintu berhasil menarik atensi Xabil dan Zetta.
Zaxander.
Zax berdiri di sana, dengan tangan kosong. Kedua matanya menyorok tajam sosok yang berdiri di dekat kakaknya.
Sosok itu---Xabil---kini tampak panik, karena tempatnya berhasil ditemukan dan dibobol. Sementara Zetta langsung menerbitkan senyum melihat adiknya di sana.
"Zax!" pekiknya kelewat senang, membuang kertas dan pulpen yang dia pegang.
Melihat Zax mulai melangkah mendekat, Xabil dengan gesit berdiri di belakang Zetta dan mengapit leher gadis itu. Dia mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku dengan tangan lainnya.
"Berhenti," titahnya, menaruh mata pisau tepat di pelipis Zetta.
Zetta menegang takut, menatap Zax yang tidak menghiarukan peringatan Xabil. Cowok itu tetap berjalan mendekat, meremehkan Xabil.
Xabil menggeram, kemudian menekan ujung pisau hingga melukai pelipis Zetta. "Berhenti," tegasnya.
"Sshh." Zetta mendesis, merasakan ujung pisau menggores pelipisnya.
Zax refleks berhenti, karena Xabil tidak main-main. Dia mengeraskan rahang. "Lepasin dia, bangsat."
Xabil terkekeh. "Lo diem, atau darah dia bakal ngalir lebih banyak," ancamnya.
Zax mengepalkan tangan, membatu di tengah ruangan, jaraknya dengan Zetta hanya tinggal satu meter.
Xabil memindahkan pisau ke leher Zetta, membuat gadis itu sedikit mendongak sambil masih mengapit lehernya. "Mundur!" titahnya.
Zax mendesis, akhirnya melangkah mundur karena Xabil tidak main-main. Dia terus melangkah perlahan hingga sampai di ambang pintu, menginjak pintu yang dia dobrak.
Xabil melonggarkan apitannya saat merasa Zax sudah jauh dan aman. Sayangnya, dia meremehkan Gazetta.
Gadis itu dengan cepat menggigit tangan Xabil saat cowok itu lengah, hingga Xabil refleks berteriak dan melempar pisaunya.
"ARGH!"
Saat Xabil mundur selangkah, Zetta langsung merunduk, berusaha melepas ikatan tali kakinya.
Zax yang melihat kesempatan itu segera melangkah mendekat.
Brugh!
Xabil menendang kursi yang Zetta duduki, hingga terjatuh dan membuat Zetta mencium lantai. Gadis itu meringis, sementara Zax kalah cepat dengan Xabil yang kini sudah menarik tubuh Zetta hingga kursi yang gadis itu duduki kembali berdiri, dia lalu kembali menempelkan mata pisau ke leher Zetta.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZETTA ft. NCTZY ✅
Fanfiction[END] - "I find you, i like you, so i'll have you, that's all." Altez itu definisi BUCIN yang sesungguhnya. Dia rela pindah sekolah dari Jakarta ke Bandung karena lihat dan langsung suka Zetta di pentas seni sekolahnya. Tekadnya kuat ngejar Zetta ya...