Fake Blind Date Part 2

1.1K 135 37
                                    

Eunbi menatap bahan makanan yang baru saja ia keluarkan dari dalam kulkas, juga tab yang sudah menampilkan video tutorial memasak.

"ya tuhan.. Ini gimana caranya?" keluhnya seraya menatapi layar tabnya nelangsa.

Tak ingin semakin pusing, Eunbi meraih seikat sayur bayam dan jagung kemudian mulai mencucinya hingga bersih.

"kunci??? direbus bareng kunci???" tanyanya dengan raut wajah kebingungan.

"kunci apa?? Bukan kunci rumah kan?" tanyanya lagi berusaha mencari bagaimana bentuk gambar bumbu dapur yang bernama kunci dilaman browser.

Setelah ditampilkan oleh laman browser, ia bergerak mencari bumbu dapur kunci sesuai dengan yang ada digambar.
Dan mulai menyiapkan bumbuan yang lainnya, seperti bawang merah dan bawang putih.

"kenapa ngga pesen online aja coba?
Mana ngga bisa masak pula, apa ngga keracunan nanti kalau dimakan?!" gerutunya, namun tangannya tetap bergerak memotong-motong daun bayam dan batangnya.

"Tante Fany juga berangkat pagi-pagi banget, untung aja tadi kebangun. " ujarnya lagi mengingat pagi-pagi tadi, malah masih terhitung sangat pagi Tiffany sudah rapi dengan membawa kopernya.

Ia yang memang tidak sengaja terbangun dijam 3 pagi untuk mengambil minum sampai dibuat kaget dengan siluet seseorang yang tengah menggeret koper besar dan 1 paperbag.
Eunbi sempat berfikir kalau itu maling, namun saat mendengar suara Tiffany memanggilnya, ia bisa bernafas dengan lega.
Tapi kelegaannya tak bertahan lama, kala Tiffany meminta Eunbi untuk membuatkan sarapan nanti untuk Minhyun yang memang terbiasa dengan masakan rumahan.

"mudah-mudahan rasanya bisa diterima lidah." doanya yang kini mulai memasak dengan bantuan video tutorial di U-tube.

Minhyun yang memang sudah terbangun dan mengamati Eunbi sejak 5 menit yang lalu hanya bisa mengulum senyumnya dengan kedua tangan terlipat dan lengan kiri bersandar didinding.

"bismillahirrahmanirrahim.." gumam Eunbi sebelum memasukkan berbagai macam bumbu dan garam kedalam panci untuk membuat sayur bayam.

Setelahnya ia beralih untuk menggoreng tahu yang sudah ia rendam kedalam rendaman biji ketumbar, bawang putih dan garam yang sudah ia haluskan sebelumnya.

"mudah-nudahan enak." harapnya sebelum  menjatuhkan satu persatu tahu untuk digoreng kedalam penggorengan berisi minyak panas.

Minhyun menegakkan tubuhnya, membawa langkahnya menghampiri Eunbi, dan duduk dimeja pantry yang berada tepat dibelakang tubuh Eunbi.
Memperhatikan setiap gerak tubuh Eunbi, yang bergerak kesana kemari hanya karna memasak.

Setelah dirasa tahu yang digorengnya sudah matang, ia mengambil saringan untuk mengangkat tahu tersebut dibarengi dengan sutil dan mulai meniriskannya hati-hati supaya tidak terciprat kemana-mana.
Sejujurnya jika dikatakan Eunbi tidak bisa masak adalah salah.
Ia bisa saja masak kalau ia mau, tapi rasa malasnya jauh lebih tinggi daripada keinginannya untuk masak.

Ia membuka laci disebelah kiri dekat kompor, mengambil piring bulat ceper dengan ukiran daun rambat yang memutari pinggiran piring.
Menaruh tahu yang selesai ditiriskan diatasnya.
Tubuhnya berbalik dengan tangan memegang piring berisi tahu, ketika berbalik ia hampir saja melempar piring tersebut ketika melihat Minhyun yang sudah duduk manis dikursi pantry.

Sinb-LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang