"Umji sama Vernon nginep dirumah Kak Sowon.
Yerin-Jinhyuk-Jinu nginep ditempat Seungyoun.
Minhyun-Yuju-Yeji otomatis dirumahnya, nah Eunha-Mingyu-Haru nginep dirumah Eunbi, tepatnya dikamar Eunbi." ujar Sowon menekankan kalimat terakhir, yang mampu membuat Eunbi melebarkan matanya tak percaya."trus aku tidur dimana?" protes Eunbi.
"dirumah Seungyoun lah, temenin aku masa aku cewe sendiri dirumah Seungyoun." balas Yerin sambil memainkan jemari mungil Haru dalam gendongan Eunha.
"lah kok?"
"Doyun masih demam, dia butuh kamu Bi." celetuk Umji, yang dibenarkan oleh yang lainnya minus Seungyoun dan Eunbi tentunya.
"kalo Bunda ngga izinin?" tanya Eunbi mencari pembelaan.
"Bunda ngizinin kok, udah disiapin semua keperluan kamu kok, yang isinya baju kerja, sepatu kerja, tas kerja kamu plus piyama, skincare, terakhir empat make up." tukas Yuju yang mampu membuat Eunbi melongo.
"seriusan Bunda nyiapin itu?"
"iya, udah di taro dikamarnya Seungyoun pula." balas Minhyun santai.
"What?!"
"udah sana pada balik ketujuan masing-masing, kasian itu bocah-bocah yang tidur."
"ini bukan pengusiran secara halus kan." ujar Jinhyuk menatap kesal Seungwoo.
"ya kalo lo merasa ya bagus."
"sabar-sabar, ngga boleh ngomong kasar."
Eunbi menolehkan kepalanya begitu merasa. jemari tangan Seungyoun menggenggam tangganya.
"ayo pulang." ajaknya.
Seperti tersihir Eunbi, melangkahkan kakinya mengikuti langkah Seungyoun.
"gemes ih." ujar Sowon yang menangkap moment tadi.
"jadi pengen cepet nikahin mereka." timpal Umji.
Seungwoo dan Vernon saling pandang dengan kepala menggeleng, memerhatikan kedua istrinya yang dalam mode fangirl.
🌱🌱🌱
Eunbi membenarkan letak selimut Dohyun, lalu mendaratkan kecupan cukup lama dikeningnya.
Seungyoun yang baru keluar dari kamar mandi dibuat tersenyum menyaksikan betapa sayangnya Eunbi pada putra satu-satunya itu.
Padahal belum ada satu bulan Eunbi mengenal Dohyun, tapi selama itu juga Dohyun sangat nyaman berada disekitar Eunbi.
Dohyun yang terlahir tanpa kasih sayang seorang Ibu, dapat merasakan itu semua berkat Eunbi.