*WARNING!!!*
-banyak mengandung gula
..."Mas.." panggil Eunbi seraya menyentuh lengan Mingyu.
Mingyu hanya membalas dengan deheman karna ia tengah menyetir.
"boleh mampir ke supermarket dulu?" tanya Eunbi yang dibalas anggukan oleh Mingyu.
"kamu mau beli apa?" tanya Mingyu seraya mengusap pucuk kepala Eunbi.
Ia Memusatkan perhatiannya kala lampu lalulintas berwarna merah.
"eum.."
Eunbi terlihat ragu dengan merapatkan bibirnya erat.
Seakan paham, Mingyu hanya terkekeh."pembalut?"
Eunbi sontak membulatkan matanya, dan menjadi sesuatu yang menggemaskan untuk Mingyu.
"Mama kadang nyuruh aku atau ngga Yohan buat beli, jadi ya udah biasa."
Mendengar penjelasan Mingyu, Eunbi membalas dengan bibir membentuk bulatan 'oh'.
"anak baik." sambungnya Eunbi diiringi dengan manik mata yang membentuk lengkungan indah senada dengan bentuk bibirnya yang mengulas senyum manis, sementara tangan kirinya yang bebas dari luka bergerak menepuk-nepuk lembut pucuk kepala Mingyu.
Mingyu sendiri justru tergelak dan meraih tangan kiri Eunbi menggigitnya dengan gemas.
💘💘💘
"mau beli apa lagi?"
Eunbi nampak berfikir sebentar, kemudian menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri dan menatap troly didepannya bergantian.
"aku ngerasa ada yang lupa, tapi apa ya?" gumam Eunbi yang masih bisa didengar Mingyu.
"coba diinget-inget lagi."
Eunbi mendongakkan kepalanya menatap mingyu dengan rengutan.
"aku ngga inget, Mas." balasnya yang terasa seperti rengekan, terlihat dari bagaimana kening tersebut berkerut juga bibirnya yang mencebik.
"ya udah nanti kalau udah inget bilang aja, nanti Mas yang beliin."
Seketika rengutan diwajah Eunbi menjadi cerah.
"ngga ngerepotin?" tanyanya, karna biar bagaimanapun ia merasa tak enak dengan Mingyu.
"ngga, ayo bay-"
"Dr. Eunbi?"
Yang dipanggil namanya, memutar tubuhnya.
Eunbi mendapati pria yang tingginya beberapa centi lebih pendek dari Mingyu.
Memakai kemeja pressbody berwarna baby blue, yang bagian lengan kemejanya sudah dilipat sampai siku.
Dan tatanan rambutnya, disisir kebelakang hingga keseluruhan dahinya terlihat.