Caiden Part 4

943 155 17
                                    

"Salam Ratu Akyra.." sapa Eunwoo begitu melihat Eunbi berdiri menghadap lautan lepas dengan manik mata coklat terangnya yang tampak berkilauan karna terkena bias sang mentari.

Tak ada balasan, Eunwoo mengambil langkah mendekat dan kemudian memanggilnya lagi.

"Ratu Akyra."

Dan saat itu juga tubuh Eunbi berjengit kaget, ia lalu memutar tubuhnya dan buru-buru memberi salam penghormatan pada Eunwoo.

"Salam Raja Hexter." salam Eunbi setelah mampu mengendalikan raut keterkejutannya.

"kau melamun?"

Eunbi menggeleng cepat, lalu manik matanya bergerak kesana-kemarin mencari alasan.

"melihat dari sikapmu, ucapanku benar bukan?"

Tak lagi bisa berkilah, Eunbi hanya bisa menganggukkan kepalanya kaku.

"kau bertengkar dengan Caiden?"

Eunbi buru-buru menggeleng, kemudian ia melangkah naik satu tingkat supaya setara dengan pijakan Kaki Eunwoo.

"lalu? Apa yang membuatmu terlihat murung?
Apa ini soal Ibunda-mu?" tanya Eunwoo menebak-nebak sebab kemurungan Eunbi.

"ah.. Bukan, bukan apa-apa Raja Hexter."

Eunwoo mengulas senyumnya, seraya mengambil daun kering yang terjatuh diatas kepala Eunbi.

"Hexter, cukup panggil aku Hexter.
Dan aku akan memanggilmu, Akyra."

Eunbi hanya bisa diam, dan tak lama ia menganggukkan kepalanya.

"aku mengenal Caiden sejak kecil." ucap Eunwoo tiba-tiba.

Eunbi yang semulanya menundukkan kepalanya, menatapi air laut yang menggapai kakinya langsung menolehkan kepalanya dengan raut tertarik.
Dan raut wajah Eunbi barusan tertangkap manik hangat Eunwoo.

"sejak kecil Caiden memang dididik oleh Tetuah Raja Orlando Yunho dengan sangat keras.
Sikap juga sifat-nya ditempa untuk dijadikan sebagai penerus Kandera sebagai mana mestinya.
Kau tau bukan seperti apa ciri seorang Kandera?"

Eunbi menganggukan kembali kepalanya.

"masa kecilnya digunakan untuk belajar dan terus belajar.
5 tahun sebelum masa dewasanya tiba, Tetuah Raja Orlando memerintahkan Caiden untuk hidup sebagai rakyat biasa dan ia dikirim ke hutan Ophela.
Dibiarkan tinggal disana, menempati kastil runtuh bekas kerajaan Jihair, milik Ayahnya dulu.
Tempat dimana Ayahnya meregang nyawa karna perang dengan Ayah dan Kakekmu."

Sinb-LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang