Need Love Part 4

2K 183 90
                                    

kelopak mata yang semulanya terpejam kini terbuka perlahan, mulai mengerjap menyesuaikan cahaya yang memasuki retina matanya.
Kulit putihnya begitu pucat, hidung dan mulutnya terpasang alat bantu pernafasan.
Juga tangan kirinya yang terasa sangat kebas karna tertancap 2 infus dipunggung tangan juga dilipatan tengah lengannya.

entah sudah berapa hari ia tak sadarkan diri, Eunbi rasa cukup lama.
2 atau 3 hari mungkin, mengingat betapa lengket kulit tubuhnya juga kepalanya yang terasa berminyak saat ia menyurainya.

Eunbi melirik kearah pintu saat pintu tersebut didorong dari luar, menampakkan kedatangan Jonghyeop dan 1 suster dibelakangnya.

Jonghyeop nampak melebarkan matanya, bergegas menghampiri Eunbi yang sudah sadarkan diri setelah mata itu terus terpejam enggan terbuka.

"akhirnya kamu sadar juga." ujar Jonghyeop begitu lega, seraya memeriksa keadaan Eunbi.

"berapa lama?" tanya Eunbi dengan suara serak nan lirih.

"1 minggu, Sha.
Kamu ngga sadar selama 1 minggu, dan bikin Kakak jantungan."

Eunbi mengulas senyum tipisnya, ia tak bisa merespon banyak mengingat tubuhnya begitu lemas.
ia juga tidak merasa kaget, jika ia ttak sadarkan diri selama itu.
Mengingat Mental, fisik, hati dan emosinya terguncang saat itu.
hingga impuls otaknya mengirim sinyal untuk mengistirahatkan tubuhnya yang kelelahan.

"sorry Kak.." balas Eunbi tanpa suara.

Tenggorokkannya terasa tak nyaman saat ita bersuara, mungkin karna 1 minggu tak sadarkan diri.
Tenggorokkannya kering dan terasa cukup sakit jika ia gunakan untuk menelan.

Kepala Eunbi kembali menoleh saat pintu ruangannya kembali terbuka.
tatapannya begitu terpaku saat yang masuk ke ruangannya adalah keluarganya.

Masih bisakah ia menyebutnya keluarga? Saat terakhir kali ia memutuskan secara sepihak kalau ia bukan lagi bagian dari keluarga Smith.

Eunbi membuang pandangannya kesamping, merasa tak nyaman dengan tatapan penuh keprihatinan yang ditujukan untuknya.

"Kak.. bisa tolong suruh mereka keluar?
Acha mau istirahat lagi." ujar Eunbi memaksakan suaranya keluar, walau keserakkan juga kelirihan yang terdengar.

Eunbi mengubah posisi tidurnya yang semulanya telentang, menjadi menghadap kaca jendela yang mengarah pada taman rumah sakit, yang artinya ia memunggungi pintu masuk yang juga menunggungi kedatangan keluarga Smith.

🌱🌱🌱

Alat bantu pernapasan yang menyerupai masker pernapasan, sudah berganti dengan selang kanula nasal yang menyumpal lubang hidungnya.
namun 2 infus ditangan kirinya masih terpasang apik disana, 1 untuk air infusan dan 1 untuk vitamin imun.

kini ia duduk bersandar pada kepala brankar, mengunyah buah apel yang telah dikupas dan dipotongkan oleh Dokyeom.

"jadi absensi Acha tetep kotor dong~
Ngga kebakar karna merah, tapi banjir sama izin.." serunya dengan bibir mencebik dalam.

"ya ngga apa-apa, masih dalam festival budaya ini.
Belum mulai normal, jadi lo ngga ketinggalan pelajaran kan.
Beruntung lo, Cha.. Jangan ngeluh mulu ah." pungkas Dokyeom yang dibenarkan oleh Sangyeon.

Sinb-LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang