Need Love

1.4K 168 61
                                    

Menjadi satu-satunya anak perempuan dan cucu perempuan keluarga Smith tak membuatnya bahagia.
Ia justru dihadapkan dengan masalah sepele namun menyayat hati.

Arshavina Eunbi Smith, nama gadis itu.. Sejak kecil ia dibenci oleh keluarganya sendiri.
Lahirnya dirinya bukanlah sebuah kebahagiaan, namun petaka bagi keluarga Smith.
Eunbi kecil tak mengerti kenapa Ayah, Abang, sepupu dan keluarga besar Smith begitu membencinya.
Ia dibiarkan hidup tanpa kasih sayang, hanya ada pengasuhnya juga adik ipar dari sang Ayah yang mau menerimanya, memberikan kasih sayang tiada tara tapi Eunbi merasa kurang.
Ia tak seperti anak-anak yang lainnya, Eunbi kecil selalu bertanya-tanya kenapa mereka yang disebut keluarga memperlakukannya seperti ini?

Namun lambat laun, semakin dewasa usianya ia mengerti.
Sikapnya berubah, ia menjadi egois, manja keras kepala bahkan sikapnya semakin liar hanya untuk mengemis kasih sayang keluarganya.
Namun hal itu tak serta merta membuat mereka menyayangi Eunbi, justru semakin membencinya.

Selama 16 tahun ia berjuang untuk mendapatkan kasih sayang, mengemis cinta, merendahkan dirinya dimaki bahkan ditampar untuk hal yang ia sebut sebuah perjuangan.
Namun hati mereka tak kunjung terbuka, malah semakin tertutup.
Bahkan semakin membenci ketika adik Ipar dari Sang Ayah merelakan dirinya untuk menolong Eunbi dari sebuah kecelakaan yang mengakibatkan nyawanya tak tertolong.

"Non Acha.. Makan dulu yuk non."

Eunbi menganggukkan kepalanya, membungkam rapat-rapat mulutnya sejak ia terbangun dari semi koma-nya.
Raut wajah yang Biasanya selalu ia ceria, bahkan suara manjanya tak ia keluarkan sejak mendengar kabar Merianne Yoona Smith, adik Ipar Ayahnya yang juga menantu keluarga Smith meninggal dunia karna Menolongnya dari tabrakan truk yang mengarah padanya.

Eunbi mendorong sodoran sendok yang diberikan Bibi Mira, menolak sendokan yang ketiga karna ia merasa sudah kenyang.

"Daddy sama Abang ngga jenguk Acha?" tanya Eunbi dengan suara yang begitu lirih.

Mira menghela nafas berat, merasa kasihan dengan apa yang dialami oleh anak majikan yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

Kekehan ringan yang nampak kesedihannya terdengar ditelinga Mira, dibarengi dengan isakan pilu menjadi lattar suara dalam ruangan mewah yang nampak lenggang namun terasa sangat dingin itu.

"Acha nyerah, Bi.
Acha capek."

🌱🌱🌱

1 minggu Eunbi habiskan dirumah sakit, kini ia diperbolehkan pulang kerumah.
Jujur saja ia enggan untuk pulang, tau kalau kepulangannya akan mendapat sinisan, tatapan tajam bahkan akan ada kata-kata menusuk yang menyakiti hati.
Ia sudah kebal memang, namun tetap saja hatinya belum siap mendengar mereka berkata menusuk yang terus mengingatkannya akan betapa sialnya kehadirannya dikeluarga Smith.

Eunbi menyerah, benar-benar menyerah mendapat kasih sayang dan cinta dari mereka.
Mau bertingkah untuk mencari perhatian mereka pun, mereka akan semakin benci dirinya.
Maka dari itu Eunbi akan menghentikan dirinya sendiri.
ia akan berhenti bersikap manja dan menempeli mereka yang akan membuat mereka risih.
Dan Eunbi akan berusaha untuk menjauhi mereka sebagaimana dengan yang mereka inginkan selama ini.

"ayo non masuk." ajak Mira begitu melihat Eunbi hanya berdiam didepan pintu utama.

Ketika memasuki ruang tamu, Eunbi bisa mendengar suara obrolan diruang keluarga.
Ingin rasanya Eunbi berlari menghampiri mereka, menyerobot duduk ditengah-tengah, menempeli salah satu Abangnya dan merengek sana sini untuk mendapat perhatian mereka, yang tentunya akan mendapat tatapan sinis, juga ujaran kelewat tajam.

Sinb-LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang