Caiden Part 5

1.1K 163 58
                                    

Manik mata yang memang sudah tajam semakin menajam, bahkan pegangan pada tali kekang kudanya semakin mengerat sepanjang perjalanan menuju Kerajaan Ordha, Kerajaan milik Zuho.
Musuhnya sejak ia membawa Eunseo dan menjadikannya bagian dari Kandera.

"Elard apa sudah ada kabar dari Rayen?" tanya Rowoon tanpa menghentikan atau memelankan laju kudanya.

Jooheon mensejajarkan laju kudanya dengan kuda Rowoon, kemudian menggelengkan kepalanya.

"belum, yang mulia.
Belum ada kabar apapun dari Rayen."

Rowoon menggeram kasar, rematan ditali kekang kudanya semakin kuat.

"Reika!! Jika kau berani melukai Akyra-ku walaupun itu hanya luka kecil-pun, kubuat kau menyesali perbuatanmu itu!!" ujar Rowoon seraya menyentak kuat tali kekang kuda hitam frisian-nya.

"Elard!!! Kita lewat hutan heradz, aku mendengar suara nafas Akyra disana." teriak Rowoon memberi perintah, yang diangguki patuh oleh Jooheon.

🗡🗡🗡

Eunbi membuka pejaman matanya kala merasakan hentakan kasar air diwajahnya.

"belum saatnya kau mati, Akyra.
Tak seru rasanya jika kau mati sekarang, aku belum melihat bagaimana kacaunya Caiden." ujar Zuho seraya melemparkan ranting pohon kedalam kobaran api unggun yang dibuatkan oleh sang perdana menteri Ordha, Haizer Shownu Kalank.

"bu-bukankah sudah kukatakan..Ssh"

Ucapan Eunbi terhenti kala merasakan air mengalir membasahi lukanya, dan membuatnya merasakan perih yang begitu luar biasa.

"Ca-Caiden tidak akan da-datang." lanjutnya.

Zuho beranjak dari dudukkannya, lalu menarik tangan terikat Eunbi untuk berdiri.

"Haizer bawa Akyra pergi, Caiden sudah datang." perintah Zuho yang diangguki patuh oleh Shownu.

"sudah kukatakan bukan, Caiden akan datang"

Shownu memegang kedua bahu Eunbi dan mendorongnya untuk berjalan kearah kuda frisian coklat yang diikatkan dipohon oak.
Ia mengangkat tubuh Eunbi dan mendudukkannya diatas alas pelana.
Setelahnya ia melompat naik, memegang tali kekang dan menyentaknya kuat.

Sementara Zuho melangkah mendekati kuda miliknya, dan mulai menaikinya.
Setelah sebelumnya melempar kembali batang pohon kedalam bara api unggun.

"semudah itu memancingmu, Caiden.
Harusnya sejak dari dulu aku melakukannya."

Sinb-LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang