Sinbi duduk termenung didepan kaca meja rias, membiarkan tangan Dayang Alessia menyisir rambutnya untuk dibuat kepangan kecil yang diselipkan dibelakang telinganya.
"Apa ada yang mengganggu fikiran My Lady?"
Sinbi menatap Alessia dengan seulas senyum tipis dan gelengan samar.
"Apa sudah selesai?" tanya Sinbi yang dibalas anggukan cepat oleh Alessia.
Sinbi beranjak dari duduknya, memeriksa pakaiannya lagi sebelum keluar kamar untuk menemui Jonathan Jisung Kalea selaku kepala pengurus rumah tangga di istana Vein.
"My Lady, My Lord berpesan agar My Lady keruangan kerjanya selepas bertemu dengan Tuan Jonathan Jisung."
Sinbi menoleh cepat, Kemudian menghela nafas panjang.
Padahal ia berniat menghindari pertemuan dengan Lord Hangga Yohan seharian ini.
Jujur saja ia malu bertemu dengannya, bayangan tentang kejadian semalam terus menghantui kepalanya hingga ia tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Bahkan sepanjang malam ia terus menerus memegangi bibirnya dengan pipi merona merah dan pekikkan tertahan karna terlalu gembiranya hingga rasanya hatinya mau meledak saja."apa aku boleh tidak pergi menemui My Lord?"
Gelengan tegas Sinbi dapatkan dari Alessia.
"My Lord berpesan padaku untuk membawa My Lady menemuinya tanpa bantahan sama sekali."
"ugh, baiklah aku akan menemuinya nanti." balasnya lesu.
⚔️⚔️⚔️
"terima kasih Tuan Jonathan Jisung."
"sama-sama My Lady."
Jonathan Jisung membungkukkan badannya hormat, kemudian keluar ruangan meninggalkan Sinbi yang kembali duduk dengan punggung bersandar pada sofa.
"bagaimana ini, aku masih malu bertemu dengannya." keluh Sinbi seraya menghentak-hentak kakinya gelisah.
"My Lady, sudah waktunya menemui My Lord."
Sinbi menatap Alessia sebal, lalu mengerang tak suka.
"apa boleh aku tidak menemuinya?"
Gelengan tegas Sinbi dapatkan dari Alessia, ia kembali mengerang dengan wajah piasnya.