Eunbi rasanya ingin menggaruk wajah guru Kesenian, yang tak lain adalah Lia.
Yang dengan beraninya memeluk lengan pujaan hatinya.
Tidak bisa dibiarkan, sepertinya guru centilnya itu mengibarkan bendera perang padanya."PAK JINHYUK!! DIPANGGIL PAK KYUHYUN KERUANGANNYA." teriak Eunbi yang nyatanya hanya sebuah panggilan bohongan.
Jinhyuk menaikkan sebelah alisnya, lalu menyingkirkan tangan Lia dilengannya.
Jujur saja ia merasa risih sejak tadi.Setelahnya Eunbi menghampiri Lia dengan tatapan sengit.
"akal-akalan kamu aja kan itu, orang Pak Kyuhyun udah pergi dari tadi."
Eunbi menggedikkan bahunya acuh, lalu menarik kerah kemeja Lia.
Mengancingkan kemeja Lia sampai leher dengan senyum meremehkan."maaf nih Bu, sekolah kita kan terkenal sama bajunya yang sopan.
Tapi kalo baju Ibu kayak gitu, apa ngga mencoreng nama baik sekolah?
Ibu kan sebagai orang tua murid disekolah, harusnya mencontohkan yang baik-baik sama muridnya.
Bukan malah mencontohkan yang buruk, Eunbi ngga salahkan Bu?
Kalo pendapat Eunbi salah, nanti Eunbi minta pendapat kepala sekolah langsung deh."Lia mendelikkan matanya, lalu melangkah pergi dengan kaki menghentak kesal.
Sementara Eunbi menatap punggung Lia dengan kikikan kencang."emang enak!! Main-main sih sama Hwang Eun- AW AW SAKIT-SAKIT, SUMPAH SAKIT EUNSEO BEGO!!" rintihnya begitu merasakan Jeweran kencang ditelinganya.
"OLIM DIKIT LAGI YA, KABUR-KABURAN MULU.
NGGA USAH LENJEH DULU LO, BELAJAR BUAT OLIM.
CAPE GUE DENGERIN PAK CHEN TERIAK-TERIAK NYARIIN LO." omel Eunseo."YA UDAH LEPASIN SIH, LO MAU KUPING GUE COPOT YA!!"
Dengan terpaksa Eunseo melepas jewerannya, lalu beralih menarik lengan Eunbi untuk kembali ke perpus, dimana Chen dan beberapa anak lain yang ikut Olim Bahasa mendapat bimbingan.
"abis istirahat lo ketemu Pak Namjoon, buat bimbingan Olim Mtk."
"iya bawel, sumpah kayak emak gue lo." balas Eunbi sewot.
🌱🌱🌱
"Abaaaaaang!!!" panggil Eunbi begitu melihat Hyunjin dlapangan.
Hyunjin mendelikkan matanya, lalu melangkah menghampiri Eunbi.