🔪FIVE.

253 70 138
                                    

Tok! Tok!

"Arcy! Buka pintu, ini aku... adikmu yang cantik tiada duanya."

Mengembuskan napasnya kesal, El memutuskan lebih kencang lagi mengetuk pintu tersebut. "Arcy, kalau kau tidak buka pintunya... ku injek adick kecilmu itu!"

Tok! Tok!

"Arcy Ver–"

Ceklek!

Bruk!

"Elvarette, bisa tidak kalau berteriak tidak usah menyebutkan adick kecilku!" desis Arcy.

Tes!

Tes!

Dua tetes darah jatuh tepat di depan wajah El, membuat gadis itu langsung bangkit berdiri dan mengusap wajahnya dengan kasar.

Arcy menarik cepat El untuk masuk, lalu mengunci kembali pintu rumahnya.

"Kalau kau berteriak, semua akan ke sini! Kau bikin proses pembuatan makanan anjing liar terganggu saja."

El mengerutkan keningnya tidak mengerti maksud perkataan Arcy. "Maksudmu?"

"Ikut aku." Arcy membawa El menuju dapur, betapa terkejutnya El saat melihat ada kepala, kaki, tangan, yang sudah terpotong-potong.

Belum lagi usus, ginjal, empedu, hati, dan daging-daging lainnya yang masih berlumuran darah kental.

Arcy mengambil satu tangan dan melambaikannya di depan wajah El yang masih diam tidak berkutik. "Hei, El kenapa diam? Kau pasti kagum dengan hasil potonganku."

"Arcy kau...."

Bau amis darah semakin menyengat, El tidak kuat lagi, perutnya seolah tergelitik sesuatu.

Huek!

Huek!

Dengan cepat dia berlari ke kamar mandi yang berada di ruang tamu, memuntahkan seluruh isi perutnya.

"Arcy, are you crazy? Oh, gost. Aku tidak pernah menyangka Arcy akan benar-benar seperti psycopath!"

Tok! Tok!

"El, kau kenapa?" tanya Arcy.

El membuka pintu kamar mandi, dan menggeleng pelan. "Tubuh siapa yang kau jadikan korban?"

"Orang yang pantas ku kill," jawab Arcy.

El hanya menaikan satu alisnya, pertanda dia masih tidak tahu siapa itu.

"Itu tubuh Jason, sepupu kita. Remember him?"

El langsung menampilkan ekspresi yang biasa-biasa saja. "Dia? Bagus kau membunuh dan memotongnya, dia memang pantas!"

"Kau juga membencinya? Kenapa? Bukan, kah dia tidak pernah menganggumu?" tanya Arcy.

El berjalan kembali ke dapur, kemudian mengambil pisau, dan mencongkel dua bola mata Jason. "Dia pernah mempermalukanku di depan teman-temannya, bahkan saat aku SMP dia mengajakku pergi, ternyata dia menyuruh teman-temanya untuk memperkosaku, untungnya saat itu ada seseorang yang menolongku. Kalau tidak, aku pasti sudah tidak virgin sekarang."

"Memangnya kenapa kalau kau sudah tidak virgin? Di sini, hal itu bukan aib."

Sambil memainkan bola mata Jason, di lempar lalu ditangkap kembali, El lakukan berulang kali. "Aku tidak mengikuti hal itu, walaupun di Amerika bebas, tapi mom tidak mengajariku menjadi perempuan bebas tanpa aturan!"

Arcy mengangguk mengerti, kemudian kembali melanjutkan kegiatannya memotong-motong tubuh Jason.

"Ingin kau apakan semua ini?" tanya El.

Hazardous [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang