🔪TWENTY TWO.

130 42 144
                                    

Mereka berdua sudah mengatur semuanya, bahkan rasanya ingin sekali bermain kejar-kejaran dengan polisi nanti.

"Aku jadi tidak sabar," ucap El.

Arcy tersenyum miring. "Apa yang membuatmu tidak sabar."

"Tentu saja keluar dari tempat sialan ini, tapi yang aku bayangkan sejak tadi adalah... saat nanti kita beraksi seperti di film-film action," jelas El.

Arcy dan El memilih untuk melakukan aksi bebasnya saat setelah makan siang. Alasannya adalah untuk menambah tenaga dan stamina mereka.

Kabur dari penjara bukan hanya butuh kepintaran, tetapi juga butuh tenaga yang kuat. Ingat, ini penjara bukan kandang ayam.

"Saat kita bebas nanti, apa yang akan kita lakukan?" tanya El.

Arcy menatap adiknya sebentar, kemudian kembali memandang lurus. "Melanjutkan kegiatan kita yang tertunda."

"Are you crazy, Man? Kita pasti dalam masa buronan saat itu." El tidak percaya dengan jalan pikirnya Arcy, yang dia pikirkan saat bebas nanti adalah melanjutkan aksinya membunuh orang yang meresahkan New York.

"Aku sangat waras, bahkan lebih waras dari semua makhluk di muka bumi ini," sahut Arcy.





Permirsa... saat ini saya membawa kabar baik, bahwa pembunuh yang sebulan penuh ini meresahkan New York sudah dalam penanganan polisi, pihak kepolisian baru saja memberi laporan kalau pembunuhnya sudah berhasil ditangkap.

"Syukurlah... akhirnya pembunuh itu tertangkap juga," ujar seorang wanita yang tidak lagi muda.

"Grandma..." panggil seorang pria memakai kaca mata.

"Oh, cucuku... kau pasti bertanya kenapa aku tersenyum lebar tadi, itu karena berita baru saja memberikan kabar baik kalau pembunuh yang selama ini menganggu ketenangan warga sudah tertangkap," jelasnya.

Pria itu mengerutkan keningnya, seketika dia langsung melihat ke arah TV dan benar saja, berita penuh dengan kabar itu.

"Kenapa harus tertangkap?" gumamnya, "Dia adalah orang baik, aku yakin pembunuhnya pasti gadis yang saat itu menolongku dari Gerald dan Stefan."

Dia bernama Luis, melipat tangannya seperti seseorang yang sedang berdoa. "Aku harap Tuhan melindunginya."

Luis percaya kalau pembunuhnya bukanlah pembunuh biasa, alias tidak sembarang membunuh. Sejak Luis ditolong oleh El dia langsung menyimpulkan kalau gadis itu pasti hanya akan membunuh para pem-bully saja.

Luis hanya tahu El, dia tidak tahu Arcy. Karena yang pernah dia lihat adalah El bukan Arcy. Meski yang terdengar desas-desus berita kalau pembunuhnya ada dua orang, Luis yakin salah satunya adalah El. Melihat dari siapa saja korban yang terbunuh, Lusi semakin yakin tujuannya tidak sembarang hanya berdasarkan hasrat gelap.

Luis langsung memasuki kamarnya kembali dan membuka jendela, menatap awan yang cerah hari ini. "Aku tahu caramu salah, tapi tetap saja aku tidak tega mendengar orang yang sudah menolongku sekarang sedang menunggu akan dipenjara seumur hidup atau dihukum mati."

"Bagi orang yang tidak mengertimu, bagi orang tidak pernah ditolong olehmu, bagi orang yang tidak pernah bertemu denganmu pasti akan membencimu dan menganggapmu adalah ancaman besar, tapi bagiku kau pahlawan untuk orang-orang yang tertindas," ucapnya.





Arcy dan El sudah makan siang, mereka juga menyempatkan untuk tidur walau hanya setengah jam.

Hazardous [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang