🔪TWENTY ONE.

119 38 70
                                    

Yang terdengar hanyalah dengkuran Arcy, El sudah bangun sejak tiga puluh menit yang lalu, selebihnya dia hanya melamun, sesekali menatap tajam ke arah Arcy yang dengkurannya selalu bisa membuyarkan lamunan El.

"Cih, apa dia bisa tidur senyenyak itu dalam keadaan sebagai tahanan?" tanya El.

Pintu itu terbuka, nampak seorang polisi dengan pangkat awal membawa satu nampan yang berisi dua piring.

"Ternyata penjara ini masih berbaik hati dengan memberikan sarapan pada tahanannya, ku kira akan dibiarkan begitu saja sampai mati kelaparan," celetuk El.

polisi itu hanya tersenyum dan menaruh nampan itu tepat di samping El. "Kami tidak sejahat itu, Nona. Kami ini menjalan tugas bukan untuk menyiksa tahanan." Setelah mengatakan itu polisi pergi.

Dia tidak ingin berbasa-basi lagi, perutnya lapar, dan dia harus makan. Dengan tanpa ekspresi gadis itu memakannya. "Lumayan, meski tidak selezat buatan mom dan Arcy," gumam El.

Hoam!

Tepat saat El menyelesaikan sarapannya, Arcy baru saja terbangun. Dia bersandar pasa tembok terlebih dahulu, dan menatap lurus ke depan, kemudian dia mengamati sekelilingnya dari atas, bawah, kanan, dan kiri.

Egh!

Sendawa yang dikeluarkan El, menarik perhatian Arcy. "Jorok sekali! Perempuan bersendawa seperti itu," decaknya.

El hanya menampilkan deretan gigi putihnya sambil membentuk jarinya dengan peace.

Arcy mendekat pada El dan menatap adiknya itu dengan datar. "Kau ingin keluar dari sini?"

"Tentu, tapi bagaimana caranya?" tanya El.

"Begini...." Arcy membisikan rencana yang sudah dia dapatkan saat dia membuka matanya tadi.

"It's impossible," ucap El dengan pelan.

Arcy mendelik tajam adiknya. "Kau meragukan rencanaku?"

"Sedikit banyaknya seperti itu," jawab El.

Pletak!

Arcy menyentil kening El. "Kalau kau tidak yakin, kita akan di sini dan beberapa minggu kemudian kita akan disidang. Kau tahu apa artinya? Itu adalah penentuan untuk kita mendapatkan penjara seumur hidup atau hukuman mati."

El menggeleng cepat. Tidak, dia tidak ingin dipenjara seumur hidup apalagi dihukum mati.

"Jadi, bantu aku untuk menjalankan rencana itu, percaya padaku. Kita akan berhasil keluar dari penjara sialan ini!" ucap Arcy meyakinkan adiknya.

El mengangguk pasti. "Dari kecil kau selalu menjagaku, aku percaya padamu."

"Good sister!" Arcy mengacak pelan rambut El.

El merapihkan rambut dengan menatap kesal Arcy, sedangkan pria itu hanya tersenyum seperti tidak mempunyai masalah. "Jadi, kapan kita mulai?"

"Tomorrow," jawab Arcy singkat, jelas, dan padat.





Langkah pertama untuk menjalan rencana kabur mereka adalah... makan, minum sebanyaknya, serta istirahat mengumpulkan tenaga.

Arcy dan El tidak menyia-nyiakan setiap makanan dan minuman yang diantar polisi ke tempatnya, mereka menikmatinya karena makanan tersebut cukup lezat dan masih sangat wajar untuk dikonsumsi.

Waktu istirahat juga mereka pergunakan dengan baik, sampai malam pun tiba tepat pada pukul 8.00 P.M.

Seperti yang Edward katakan kalau dia akan memakai jasa temannya yang psikolog untuk membantunya dalam menangani kasus Arcy dan El.

Hazardous [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang