22. Menghindar

11 2 0
                                    

Jam istirahat berbunyi anak-anak yang ada di dalam kelas berlarian keluar. Ada yang menuju ke Kantin, Taman sekolah, Toilet dan ada sebagian yang keperpustakaan.

Begitu juga dengan Ma'ul dan Sahabat nya yang langsung keluar dari kelas dan menuju ke Kantin. Sejak keluar dari kelas Rafa terlihat gelisah dan sikapnya itu diketahui oleh sahabat nya.

"Ada apa Ra?" Tanya Alfi sesudah mereka duduk dibangku kantin.

"Lo kayak lagi gelisah gitu" Sahut Fina.

"Gue pengen ketemu sama Taqin" Ucap Rafa.

"Ya temuin lah Ra" Ucap Kharisma.

"Masalahnya daritadi tuh Taqin sama Alfin terus" Ucap Rafa.

"Yaudah kita pesan makanan aja dulu" Ucap Ma'ul.

"Jadi siapa nih yang pesan?" Tanya Ma'ul kepada Sahabatnya.

"Gue sama Alal aja" Ucap Fina.

Fina dan Alfi pun pergi memesan makanan untuk mereka sedangkan Kharisma menenangkan Rafa agar tidak terlalu gelisah.

Setelah beberapa menit akhirnya makanan mereka datang dan langsung memakan makan mereka tapi tidak dengan Rafa. Rafa hanya melihat makanannya tampak tidak berselera makan.

"Ra udah jangan difikirin, kamu makan dulu" Ucap Kharisma.

"Gimana gak difikirin Kha, gue pengen masalah gue cepat selesai, agar hati gue lega dan gak menyimpan kebohongan" Ucap Rafa. "Gue juga gak kepengen Taqin tau hal ini dari orang lain" Lanjut Rafa.

"Itu gak mungkin Ra" Sahut Ma'ul.

"Gak mungkin maksud Lo?" Tanya Rafa yang tidak faham ucapan Ma'ul.

"Iya gak mungkin Taqin tau dari orang lain, lagian yang tau rencana lo kan cuma kita dan gue yakin Fifi,Alal dan Khakha begitu juga gue gak akan kasih tau orang-orang" Jelas Ma'ul yang diangguki mereka yang ada dimeja makan.

"Benar yang dikatakan Mama, Taqin gak akan tau hal ini dari orang lain" Ucap Alfi.

"Lebih baik kamu makan dulu" Ucap Kharisma menyuruh Rafa untuk makan yang akhirnya dituruti Rafa.

Tak lama Alfin dan Sahabatnya masuk kedalam kantin. Rafa yang melihat itu seketika langsung senang dia bisa menemui Taqin.

"Gue mau nemuin Taqin dulu" Ucap Rafa yang langsung berdiri tapi saat Rafa ingin menghampiri Taqin tangannya ada yang memegang. Ternyata Ma'ul yang memegang tangannya.

"Ma lepasin tangan gue" Ucap Rafa setengah membentak.

"Lo gila disana ada Alfin kalau Lo nemuin Taqin sama aja Lo gak akan bisa bicara sama Taqin" Ucap Ma'ul.

"Gue punya ide" Ucap Alfi tiba-tiba yang membuat sahabatnya menoleh kearahnya.

Rafa yang tadinya berdiri pun duduk kembali dan mendengarkan ide dari Alfi.

"Kita minta bantuan Sandi aja buat bikin Alfin pergi dari kantin" Ucap Alfi.

Mereka pun menyetujui ide Alfi. Alfi pun chat Sandi agar Alfin bisa pergi dari Kantin.

Dibangku Alfin dan Sahabatnya mereka sedang membahas pemilihan ketua OSIS yang baru. Alfin diminta oleh Pak Hamdan untuk mengurus pemilihan ketua OSIS.

"Jadi kalian mau kan bantuin gue?" Tanya Alfin.

"Jelas kita mau lah" Jawab Jonatan.

"Yaudah kalau gitu kalian bantuin gue angkatin peralatan pemilihan digudang yah. Nanti Kita taruh diruang OSIS aja biar besok pas pemilihan gak terlalu repot" Ucap Alfin.

Masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang