3. Hukuman

94 9 0
                                    

"Wih tangan lo keren banget yah sampai dibuat nampar cewek" Celtuk Ma'ul. Yah yang menahan tangan Alvin adalah Ma'ul.

"Apa mau lo?" Tanya Alfin dengan ketus.

Ma'ul hanya tersenyum miring,dia sebenarnya menahan amarahnya untuk tidak menghajar Alfin. Ma'ul tidak tahan jika ada cowok yang main tangan dengen cewek.

"Gue gak mau apa-apa" Jawab Ma'ul santai.

"Eh guys, buat cowok yang suka nampar cewek itu namanya apa yah?" Tanya Ma'ul kepada sahabat-sahabatnya.

"Bencisss....." Jawab sahabat-sahabat Ma'ul yang berdiri dibelakang Ma'ul.

"Diam lo pada" Bentak Jonatan sambil menunjuk kepada sahabat-sahabat Ma'ul.

Memang jika ada sahabatnya Alfin akan diam saja dan membiarkan sahabatnya yang melawan Ma'ul Cs.  Karena Alfin tidak mau berurusan dengen mereka dia hanya akan beruruasan dengan Ma'ul.

"Kenapa syirik amat lo, mulut-mulut gue toh gue juga gak minjem mulut lo buat ngatain dia, jadi hak gue dong kalau gue mau ngatai dia, dasar cowok sinting, suka mainin hati cewek,kasar sama cewek" Cerocos Fina sambil menatap Alfin. Yang ditatap hanya diam saja karena bagi Alfin tidak penting mengurisi Fina tapi jika itu Ma'ul yang berbicara maka dia akan angkat bicara.

"Wihh hebat yah,liat dulu tuh sahabat lo juga suka mainin hati cowok" Ucap Sandi dengan tatapan tajam kearah Rafa.

"Eh ngapain lo ngatain sahabat gue" Bantah Fina.

"Nggak sadar lo, lo juga tadi ngatain sahabat gue" Sahut Jonatan dengan kesal.

"Kan tadi gue bilang kan ini mulut gue bukan mulut lo jadi terserah gue buat ngatain DIA" Ucap Fina sambil menekan kata dia dan menatap kesal kearah Alfin

"Berarti terserah gue dong,mau ngatain apa kan ini mulut gue" Bantah Jonatan.

Fina tak kehabisan akal untuk membalas ucapan-ucapan Jonatan.

Perdebatan pun semakin panas semua orang yang berada dikatin kembali kekelas karena tidak ingin dapat masalah,dan tidak ada yang melerai,bahkan Alfat yang terkenal sifat dewasanya pun diam saja tidak mau ikut campur, Alfi dan Rafa sesekali menyuruh Fina untuk diam tapi tidak didengarkan sedangkan Ma'ul dan Alfin tidak perduli dan diam saja. Hingga ada teriakan yang menghentikan mereka.

"DIAMMMMM" Teriak Bu Nayla Guru BK

Mereka pun kaget, bahkah Fina dan Jonatan menghentikan debat mereka dan tidak ada yang berbicara.

"Kalian ini baru masuk sekolah satu hari udah berantem" Bentak Bu Nayla.

"Sekarang kalian semua ikut Ibu keruang BK, SEKARANG" Ucap Bu Nayla dengan nada keras dan menekan kata sekarang.

Mereka pun mengikutin Bu Nayla ke ruang BK.

                               ****

Mereka sudah sampai diruang BK. Tapi mereka diam saja sampai Bu Nayla angkat bicara.

"Coba jelaslan apa masalahnya?" Tanya Bu Nayla yang sudah duduk dikursi kebesarannya.

"Itu Bu Alfin mau nampar Diva" Ucap Ma'ul sambil menunjuk Diva. Bu Nayla juga baru sadar bahwa ada dua orang lagi yang ada diruangan ini.

"Benar itu Diva?" Tanya Bu Nayla kepada Diva.

"Iyh,be benar Bu" Jawab Diva dengan gugup karena takut dengan Alfin

"Gak bener tuh Bu" Bantah Alfin

"Diam Alfin saya tidak menyuruh kamu berbicara" Ucap Bu Nayla sambil menatap Alfin. Alfin pun diam.

Bu Nayla melirik kearah Taqin dengen senyuman jahil, dan ditangkap baik oleh Jonatan dan Sandi yang peka akan tatapan itu.

"Wahhh bahaya nih Jo" bisik sandi kepada Jonatan.

"Hmm" Jawab Jonatan dengan bergumam.

"Taqin ibu mau tanya sama kamu? Apa bener Alfin yang mulai duluan dan ingin menampar Diva" Tanya Bu Nayla.

"Bener bu" Ceplos Taqin dengan wajah polosnya.

"Taqinnnn" Teriak Sahabat-sahabatnya. Taqin hanya menyengir kuda.

"Jadi sekarang udah jelaskan siapa yang salah?" Tanya Bu Nayla kepada mereka semua.

"Bu gak bisa gitu dong kan cuma dari Taqin bu" Jawab Sandi.

"Tapi Ibu lebih percaya dengan Taqin" Ucap Bu Nayla

Itulah mengapa Bu Nayla menyukai Taqin yang ceplas-ceplos karena dengan begitu dia lebih mudah mencari kebenaran, karena jika sahabat-sahabat Taqin tidak ada yang berbicara maka Taqin akan reflek mengatakan kejujuran.

"Sekarang, kalian semua bersihkan Toilet" Suruh Bu Nayla kepada mereka.

"Yang laki-laki bersihkan toilet laki-laki, yang perempuan bersihkan toilet perempuan" Lanjut Bu Nayla.

"Lo bu kok kita juga" Ucap Alfi.

"Kalian ku juga salah, apalagi Fina yang debat dengan Jonatan dan kalian tidak melerai mereka sehingga menimbulkan keramaian" Ucap Bu Nayla.

Mereka tidak membantah dan langsung pergi meninggalkan ruangan BK menuju toilet.

                              ****

Gimana guys seru gak. Aku tadinya mau bikin visualnya Bu Nayla cuma bingung vishulnya siapa.

30-03-2019

Masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang