Setelah semalaman Alfin merenungkan dan memikirkan kembali pilihan apa yang harus dia ambil. Sekarang dia sudah memilih keputusan apa yang dia ambil.
Alfin saat ini berjalan sendirian dikoridor sambil membawa tas dipundaknya dan menjadi pusat perhatian adik kelas. Ketika dia memasuki kelas ternyata sahabatnya sudah ada didalam kelas.
"Fin" Sapa Sandi.
Alfin membalas sapaan Sandi dengan gumaman. Sedangkan Jonatan dan Alfat hanya diam saja. Alfin heran tumben mereka diam saja tapi Alfin juga kesal dengan mereka bertiga yang sudah memberi tahu masalahnya dengan Taqin ke Bunda Tamara.
Setelah kedatangan Alfin tak lama Taqin datang bersama dengan Rafa. Alfin hanya melihat sekilas begitupun Taqin. Interaksi yang sudah beberapa hari ini mereka lakukan. Berbeda dengan Alfin yang tadi tidak disapa oleh Jonatan dan Alfat, Taqin yang baru datang langsung di sapa oleh mereka.
"Mereka berdua kenapa sih?" Batin Alfin.
Alfin yang masih sibuk dengan fikiran nya tidak sadar bahwa guru yang mengajar sudah masuk. Ma'ul yang melihat Alfin melamun langsung menyengol bahu Alfin.
"Woy ada guru tuh" Ucap Ma'ul.
Alfin langsung tersadar dan fokus mendengar penjelasan gurunya.
****
Bel istirahat telah berbunyi satu persatu siswa-siswi SMA Garuda keluar dari kelas tak terkecuali anak Kelas 12 IPA.
"Taqin" Panggil Alfin saat Taqin sudah mau keluar kelas.
Taqin yang namanya dipanggil langsung berhenti dan kaget. Taqin sangat tahu suara siapa yang memanggil namanya. Bukan hanya Taqin yang keget sahabatnya dan sahabat Rafa yang masih ada dikelas pun kaget.
Taqin memutar badannya dan memastikan bahwa yang memanggilnya tadi memang Alfin.
"Lo manggil gue?" Tanya Taqin sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Memangnya disini ada nama Taqin lagi selain Lo" Ucap Alfin.
"Gue maafin Lo" Ucap Alfin dengan cepat.
Taqin yang masih kaget dan masih tidak menyangka Alfin memaafkannya dia bertanya lagi.
"A..a..apa?" Tanya Taqin dengan terbata-bata.
"Gue maafin Lo" Ucap Alfin lagi.
"Lo gak bohongkan?" Tanya Taqin yang masih tidak percaya.
"Gue udah maafin Lo" Ucap Alfin dengan menekan kalimatnya lagi.
"Lo mau gue mengucapkan la.." Ucap Alfin yang terpotong saat Taqin langsung memeluk dirinya.
"Ini gak mimpi kan?" Tanya Taqin setelah melepas pelukannya.
"Gak ini gak mimpi" Jawab Alfin.
Sahabat nya dan Sahabat Rafa hanya bisa tersenyum senang melihat Alfin mau memaafkan Taqin.
"Fin gue juga mau minta maaf " Ucap Rafa yang ada dibelakang Taqin.
"Ya" Jawab Alfin dengan cuek.
Walaupun Dia memaafkan Taqin dan memberi restu Taqin dengan Rafa tapi bukan berarti dia bisa ramah kepada Rafa.
"Tapi bukan berarti gue bisa damai sama kalian" Ucap Alfin kepada Ma'ul.
"Lagian siapa yang mau damai sama Lo" Sahut Ma'ul.
Taqin dan Rafa yang tidak ingin ada pertengkaran lagi akhirnya bersuara.
"Hei gimana kalau nanti setelah pulang sekolah kita makan bareng" Ucap Taqin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa SMA
Teen FictionPutri Ma'ulidah seorang Bad girl dan Alfin Nugroho seorang Bad boy mereka adalah musuh bebuyutan. Mereka selalu berdebat untuk masalah sekecil apapun dan jika bertemu mereka akan selalu ada pertengkaran. Akankan Ma'ul dan Alfin bisa berdamai?atau m...