7. Kehidupan Mereka

46 10 2
                                    

    Sebuah mobil audi milik seorang gadis berhenti dirumah megah dan mewah. Siapa lagi gadis itu kalau bukan Ma'ul. Tadi setelah mengantarkan sahabat-sahabatnya dia tidak langsung pulang karena sahabatnya pun tidak pulang jadi dia tidak perlu putar balik menuju tempat yang dia tuju yaitu. Dia memang berencana untuk pulang malam hari ini

    Ma'ul masuk kedalam rumahnya dan dipantry dapur sudah ada dua pembantunya yang menunggu dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Ma'ul masuk kedalam rumahnya dan dipantry dapur sudah ada dua pembantunya yang menunggu dia.

"Non dari mana aja?" Tanya Bi Nah.

"Habis jalan-jalan Bi" Jawab Ma'ul
"Bi Nah sama Bi Sumi Ma'ul kan pernah bilang kalau Ma'ul pulang malam gak usah ditungguin" Lanjut Ma'ul

Ini memang bukan pertama kali Ma'ul pulang Malam, Sebenernya Ma'ul tidak enak dan kasiah dengan kedua pembantunya karena selalu menunggu dia kalau pulang malam.

"Gak papa non" Ucap Bi Sumi.

"Iya non soalnya kita itu khawatir sama non Ma'ul" Tambah Bi Nah.

Inilah yang Ma'ul suka dari kedua pembantunya yang selalu mengkhawatirkan dirinya, bahkah orang tuanya saja tidak pernah mengkhawatirkan dirinya saat mereka dirumah dan Ma'ul pulang malam.

"Ya ampun Bi saya itu udah besar, bisa jaga diri sendiri" Ucap Ma'ul.

Para pembantunya hanya mengganguk dan tersenyum. Karena sudah terbiasa dengan ucapan Ma'ul. Karena kata-kata itu selalu dia ucapkan ketika pulang malam dan ketika mereka menunggu Ma'ul.

"Non udah Makan?" Tanya Bi Nah.

"Belum Bi" Jawab Ma'ul.

Ma'ul memang belum makan, terakhir dia makan hanya tadi siang dikantin sekolah. Saat tadi dia mampir kekafe pun dia hanya minum dan tidak makan.

"Ya sjdah non mau makan sekarang apa nanti?" Tanya Bi Sumi.

"Sekarang ajalah  Bi, malas kalau nanti turun lagi, sama kalian juga bisa cepat istirahat" Ucap Ma'ul.

Ma'ul pun berjalan kemeja maka dirinya juga meminta kedua pembantunya untuk ikut makan bersamanya karena Ma'ul tau kedua pembantunya itu belum makan. Bukan karena ingin makan bersama Ma'ul tapi kerena mereka tidak akan makan sebelum Ma'ul makan. Lagian Ma'ul juga tidak terlalu suka makan sendiri.

Setelah makan Ma'ul pun pamit kepada kedua pembantunya untuk kekamar dan menyuruh pembantunya cepat beristirahat.
Ma'ul pun menuju kekamarnya yang ada dilantai dua.

Ma'ul membuka pintu kamarnya. Kamar yang sangat indah dengan hiasan seadanya tapi elegan dan rapi.

Walaupun Ma'ul badgirl tapi soal kerapian kamar tidak pernah dia sepelekan jika ada yang berantakin kamarnya dia langsung memarahinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walaupun Ma'ul badgirl tapi soal kerapian kamar tidak pernah dia sepelekan jika ada yang berantakin kamarnya dia langsung memarahinnya.

Ma'ul masuk kekamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi Ma'ul terlihat lebih segar. Ma'ul tak apa mandi dimalam hari karena dia tidak bisa tidur dalam keadaan tubuh yang lengket karena keringat apalagi tadi siang dia juga belum mandi. Karena salah satu kebiasaan Ma'ul adalah tidur dalam keadaan bersih.

Ma'ul berjalan kearah balkon yang ada dikamarnya dan menatap bulan dan bintang dilangit

Ma'ul berjalan kearah balkon yang ada dikamarnya dan menatap bulan dan bintang dilangit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ma'ul disana hanya melamun. Biasanya dia disana untuk main gitar atau melihat bintang dengan teropong.

"Kapan aku bisa merasakan kehangatan keluarga sama seperti dulu" gumam Ma'ul

                              ****

    Di tepat berbeda tetapi dengan  suasana yang hampir sama. Seorang cowok yang duduk didalam kamar yang ada disalah satu rumah ini

 Seorang cowok yang duduk didalam kamar yang ada disalah satu rumah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siapa lagi cowok itu kalau bukan Alfin. Tiba-tiba tidak lama ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok Tok Tok

"Siapa?" Tanya Alfin.

"Ini Bunda Fin, bunda boleh masuk gak?" Ucap Bunda Tamara.

"Iya Bun" Ucap Alfin.

Alfin tau apa alasan kedatangan bunda Tamara kekamarnya ke kamarnya.

"Belum tidur Fin?" Tanya Bunda Tamara

"Belum ngantuk bun" Jawab Alfin.

"Fin besok kamu pulang kan?" Tanya Bunda
"Bunda mohon kamu pulang yah. Kamu mau bunda dimarahin lagi mama kamu?" Lanjutnya

"Iya bunda" Jawab Alfin.

Alfin memang mempunyai jadwal. Tiga hari dia bisa menginap dirumah bunda Tamara dan tiga hari dirumahnya dan setiap hari minggu terserah dia mau menginap dimana saja, kecuali jika orang tuanya dirumah setiap hari minggu dia harus dirumah.

"Fin bukannya bunda gak kamu dirumah ini cuma bunda gak mau kamu nanti dimarahi lagi sama mama kamu kalau gak pulang kerumah" Ucap Bunda Tamara.

"Iya Bun Alfin ngerti kok" Ucap Alfin.
"Oiyh bun maaf yah kamar ini Alfin penuhi barang-barang Alfin" Lanjutnya.

"Iya Gak papa kok ini kan kamar kamu jadi terserah kamu mau kamu isi apa aja" Ucap Bunda Tamara.

Alfin memang menaruh semua barang-barangnya dikamar yang ada dirumah ini dari pada kamar dirumahnya.

"Yaudah udah malam lebik baik kamu tidur" Suruh bunda Tamara

Alfin hanya mengangguk dan langsung berbaring diranjangnya. Bunda Tamara mendekati Alfin dan mencium dahinya. Bunda Tamara sangat menyayangi Alfin seperti dia menyayangi Taqin karena dia menganggap Alfin sebagai putranya sendiri.

"Tidur yang yenyak sayang" Ucap Alfin.

"Bunda sangat menyayangimu Fin" Batin Bunda Tamara.

Bunda Tamara menutup pintu kamar Alfin. Sebenarnya Alfin belum tidur sepenuhnya dia juga sebenarnya belum mengantuk hanya saja dia tidak ingin menolak keinginan buda Tamara.

                              ****                                  

Aduhh gimana nih seru gak??

Vote and komen yahh...

31-07-2019

Masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang