40. Damai

4 2 0
                                    

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit dan istirahat dirumah akhirnya Alfin bisa kembali ke sekolah. Seperti pagi ini Alfin sudah berjalan dikoridor dengan Taqin yang ada disampingnya.

"Qin udah lepasin tangan gue" Alfin yang sedari tadi risih karena dituntun oleh Taqin.

"Nanti Lo jatuh" Balas Taqin.

Kaki Alfin memang belum sembuh total dan harus masih menggunakan penyangga.

"Gue bisa jalan sendiri" Alfin langsung menghempaskan tangan Taqin dilengannya.

"Welcome back bro" Teriak Jonatan yang baru datang dan langsung merangkul Alfin.

"Gimana Fin keadaan Lo?" Tanya Sandi.

"Baik, kalau gak baik gak mungkin gue dibolehin sekolah sama Bunda" Jawab Alfin.

Tamara memang melarang Alfin sekolah sebelum keadaan Alfin benar-benar membaik tapi Alfin memaksa untuk sekolah karena ada ujian dia tidak ingin banyak ikut ujian susulan.

"Kaki Lo juga udah baik?" Kini giliran Alfat yang bertanya kepada Alfin.

"Kaki gue udah lumayan lah masih bisa buat jalan" Jawab Alfin.

"Ini Lo mau masuk?" Tanya Jonatan.

"Gak gue mau keluar" Jawab Alfin yang kesal dengan pertanyaan Jonatan.

Jonatan yang mendengar jawaban Alfin hanya terkekeh.

"Yah gue cuma tanya" Ucap Jonatan.

"Lama-lama Lo kayak Taqin deh" Ucap Alfin.

"Astaga perasaan gue dari tadi diam aja kenapa nama gue dibawa-bawa" Taqin yang merasa kesal langsung meninggalkan mereka.

"Yaudah masuk yuk" Ajak Sandi.

Saat mereka ingin masuk ke dalam kelas Maul dan sahabatnya dari arah berlawanan masuk kelas duluan sehingga membuat mereka berhenti berjalan dan masuk setelah sahabat Maul masuk. Kebetulan Maul dan sahabatnya juga satu ruangan dengan mereka.

Karena bel sudah berbunyi mereka semua masuk ke dalam kelas karena sebentar lagi ujian akan dimulai.

Ujian telah selesai anak-anak yang ada didalam kelas berhamburan keluar kelas. Begitu juga dengan ruang kelas Alfin mereka langsung keluar saat bel berbunyi sedangkan Alfin sendiri menunggu anak-anak keluar kelas karena dia tidak ingin berdesakan setelah lumayan sepi akhirnya Alfin berdiri dari duduknya.

"Fin bisa nggak?" Tanya Taqin yang masih khawatir dengan keadaan Alfin.

"Gue bisa sendiri" Alfin mencegah Taqin yang ingin membantunya.

"Lo habis ini keruang guru?" Tanya Sandi.

Karena beberapa hari ini Alfin tidak masuk jadi dia harus mengikuti ujian susulan.

"Iya habis ini gue mau keruang guru tapi gue mau cari Maul dulu" Ucap Alfin yang membuat sahabatnya kaget.

"Lo mau ngapain cari Maul?" Tanya Jonatan.

Alfin tidak menjawab pertanyaan Jonatan dan langsung keluar kelas untuk mencari Maul. Sahabatnya pun menyusul Alfin keluar kelas.

Alfin yang melihat Maul masih dikoridor langsung memanggilnya.

"Maul" Teriak Alfin.

Maul yang merasa namanya dipanggil pun akhirnya menoleh kebelakang tapi saat melihat Alfin yang ada dibelakangnya dia jadi ragu bahwa namanya yang dipanggil tapi setahunya namanya Maul disekolah ini hanya dia.

"Lo manggil gue" Maul bertanya kepada Alfin dengan menunjuk dirinya.

"Iya" Jawab Alfin.

Maul juga sahabatnya heran melihat Alfin yang memanggil Maul.

Masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang