Sudah satu Minggu ini Alfin berada dirumah sakit dan belum sadarkan diri.
Seperti biasanya setiap pagi Tamara yang menjaga Alfin dan nanti malam sahabat Alfin yang menjaga Alfin.
Tiba-tiba jari Alfin bergerak dan tak lama matanya terbuka. Tamara yang sedang membaca buku kaget saat Alfin memanggilnya.
"Bun..da" Gumam Alfin dengan lirih.
"Alfin kamu sudah sadar sayang" Tangan yang tadinya membawa buku langsung memencet bel untuk memanggil dokter.
"Ada ada Bu?" Tanya Suster yang datang.
"Anak saya sudah sadar sus" Jawab Tamara.
"Baiklah saya akan memanggil dokter" Suster tersebut langsung memanggil dokter.
Tak lama dokter masuk ke ruang perawatan Alfin dan memeriksa Alfin.
"Apakah ada keluhan?" Dokter tersebut bertanya setelah memeriksa keadaan Alfin dan dijawab gelengan oleh Alfin.
"Baiklah jika tidak ada keluhan saya pamit dulu" Ucap Dokter.
"Dok bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Tamara saat dokter yang memeriksa Alfin sudah selesai.
"Keadaan anak anda sudah membaik tetapi sepertinya butuh beberapa hari untuk menyembuhkan kaki dan tangannya, saya permisi" Ucap Dokter.
"Iya terima kasih dok" Ucap Tamara.
Setelah dokter tersebut pergi Tamara langsung masuk kedalam menemui Alfin.
"Kamu butuh sesuatu sayang?" Tanya Tamara.
"Alfin mau minum Bun" Alfin berbicara masih dengan suara yang lemas.
Tamara langsung mengambilkan air untuk Alfin dan membantunya minum.
"Bunda mau telfon Taqin sama Ayah dulu yah mau kasih tau kalau kamu sudah sadar" Ucap Tamara yang dibalas anggukan oleh Alfin.
Setelah ditinggal Tamara sendiri Alfin teringat orang yang menolongnya kemarin apakah benar yang menolongnya kemarin Maul dan sahabatnya. Melihat Tamara yang masuk Alfin langsung memberi pertanyaan kepada Bundanya itu.
"Bun kalau boleh tau siapa yang bawa Alfin kerumah sakit?" Tanya Alfin.
"Kata Taqin yang bawa kamu kerumah sakit itu Rafa dan temannya" Jawab Tamara.
Mendengar jawaban Tamara membuat Alfin yakin dia tidak salah lihat bahwa yang menolongnya kemarin Maul dan sahabatnya.
"Oiya orang yang mukulin kamu juga sudah Ayah laporkan ke polisi dengan bukti foto yang diambil salah satu temannya Rafa" Ucap Tamara.
"Lalu sekarang mereka dipenjara Bun" Alfin kaget dengan ucapan Tamara.
"Iya karena Papa sama Mama kamu yang minta" Jelas Tamara.
Alfin merasa bahwa masalahnya ini tidak seharusnya melibatkan hukum dia ingin menyelesaikan masalahnya dengan damai karena dia yakin kalau menempuh jalur hukum Arka dan temannya pasti akan semakin membencinya. Saat ini Alfin tidak ingin mencari musuh karena dia tidak ingin nanti orang-orang yang dia sayangi menjadi korban.
"Bun bagaimana kalau laporannya dicabut saja" Ucap Alfin.
"Kalau soal itu kamu tanya dulu sama Papa Mama kamu Bunda takut nanti mereka tidak setuju" Tamara tidak ingin mengambil keputusan sendiri karena yang berhak atas Alfin tetap orang tuanya.
Alfin pun tidak melanjutkan ucapannya karena dia yakin Tamara tidak bisa apa-apa jika orang tuanya yang bertindak.
"Alfin setelah ini Bunda mau pulang dulu yah kamu tentang saja sebentar lagi sahabat kamu datang" Ucap Tamara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa SMA
Teen FictionPutri Ma'ulidah seorang Bad girl dan Alfin Nugroho seorang Bad boy mereka adalah musuh bebuyutan. Mereka selalu berdebat untuk masalah sekecil apapun dan jika bertemu mereka akan selalu ada pertengkaran. Akankan Ma'ul dan Alfin bisa berdamai?atau m...