20. Terungkap

9 4 3
                                    

Hari Senin adalah hari dimulainya aktifitas dan bagi anak sekolah hari Senin itu hari yang paling mereka benci. Begitu juga yang dirasakan oleh beberapa anak SMA GARUDA tak terkecuali Rafa.

Dari pertama datang kesekolah Rafa terlihat tidak bersemangat tapi ternyata sikapnya itu tidak disadari oleh sahabatnya. Sampai pada akhirnya Rafa mulai memanggil mereka semua.

"Ma,Fi,Al,Kha" Panggil Rafa kepada mereka semua. Mereka semua pun menoleh kepada Rafa. Dengan tatapan bertanya dan langsung dijawab Rafa.

"Nanti istirahat gue pengen bicara sama kalian di Rooftop seperti biasa" Jawab Rafa.

"Ada apa?" Tanya Alfi.

"Nanti gue jelasin disana"  Jawab Rafa.

Setelah dirasa Rafa tidak berbicara lagi mereka semua pun kembali sibuk dengan dunia mereka masing-masing.

Sedangkan Rafa dia langsung melipat tangannya diatas meja dan meletakkan kepalanya diatas lengannya. Tapi saat Rafa ingin memejamkan matanya tiba-tiba ada teriakan dari arah pintu yang membuat Rafa tidak jadi tidur.

"Alfin" Teriak orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Jonatan.

Alfin yang mereka namanya diteriaki oleh Jonatan langsung melemari Jonatan dengan pulpen yang ada diatas mejanya yang langsung ditangkap bagus oleh Jonatan.

"Ada apa sih Jo? gak perlu teriak-teriak" Ucap Alfin dengan suara galaknya.

"Lo tau gak dimana Laporan gue?" Tanya Jonatan dengan suara panik.

Alfin yang mendengar suara panik Jonatan hanya bisa mendengus kesal dan melemparkan laporan yang dia ambil ditasnya ke wajah Jonatan bisa Alfin pastikan Jonatan panik karena takut kehilangan laporan yang dia buat.

"Laporan Lo kan gue yang bawa" Ucap Alfin.

Alfat yang ada disebelah Jonatan langsung tertawa kecil. Dari tadi dia sudah mengatakan pada Jonatan jika laporannya ada pada Alfin tapi Jonatan tidak percaya padanya. Sekarang liat dia dimarahi oleh Alfin kan.

"Hehe gue lupa" Ucap Jonatan dengan tangan yang mengaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Setelah membawa laporannya yang dilempar oleh Alfin tadi Jonatan langsung berjalan ke bangkunya dan diikuti Alfat dari belakang.

Tak lama kemudian Sandi dan Taqin datang bersamaan. Memang kebetulan tadi Alfin dan Taqin tidak berangkat sekolah bersama makanya mereka datang tidak berbarengan.

Jika Taqin langsung berjalan kearah mejanya lain dengan Sandi yang langsung menuju kearah Alfin dan membisikan sesuatu ketelinga Alfin. Setelah selesai membisikan sesuatu ke Alfin,Sandi langsung berjalan ke bangkunya.

"Hey" Panggil Alfin sambil menendang kaki Ma'ul.

"Lo manggil gue?" Tanya Ma'ul memastikan.

"Iya lah kalo bukan Lo siapa lagi orang disebelah gue cuma ada Lo" Jawab Alfin.

Karena Ma'ul tidak ingin jika pembicaraan mereka ini memicu perdebatan akhirnya dia langsung bertanya kepada Alfin ada apa memanggil dirinya.

"Ada apa?" Tanya Ma'ul dengan nada dingin sambil menaikan alisnya.

"Nanti kita disuruh keruangan Pak Hamdan katanya ada yang mau dibicarain sama kita" Jawab Alfin.

Jadi yang tadi dibisikan Sandi pada Alfin adalah Alfin dan Ma'ul harus bertemu Pak Hamdan.

"Oke" Balas Ma'ul.

Setelahnya Ma'ul kembali lagi fokus pada Handphonenya sedangkan Alfin saat ingin memakai Earphone nya tiba-tiba Bu Siska sudah memasuki kelas mereka.

Masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang