5.I love you

3.6K 424 35
                                    

"BERIKAN NYAWAMU!!!"

"GAK! PERGI, JANGAN GANGGU GUE!"

Adel berlari menjauh, para mahasiswa yang ada di kampus menganggapnya tak waras karna gadis itu seperti orang ketakutan yang terus berlari dari kejaran makhluk yang tak dapat mereka lihat dengan mata biasa.

Sejak mengalami mati suri, Adel mendadak bisa melihat keberadaan makhluk tak kasat mata. Bahkan dari kejauhan saja, Adel dapat merasakan auranya.

BRAK!

Adel menabrak seseorang dan itu Raka. "Raka, tolong gue Rak! Dia ngejar gue terus hiks...hiksss gue takut" reflek Adel memeluk Raka.

Raka yang di peluk seperti itu tentunya merasa senang. "Cup cup bebeb Adel sayang sabar ya, ini ujian. Kamu harus tabah menghadapinya"

"RAK LO PERCAYA KAN KALAU ADA ARWAH DI HADAPAN GUE SEKARANG?"  tanya Adel menatap Raka serius.

"Oh iya dong percaya, itukan tuh tuh wujudnya serem juga ya" dusta Raka

"Jadi lo bisa liat juga kan?"

Ya kagalah, gua nebak aja sekalian cari perhatian kamu Del.

"OH IYA DONG BISA LIAT, TENANG TENANG, BIAR AA USIR ARWAHNYA" Raka melangkah maju. "Duh kok merinding disko begini ya" gumamnya pelan.

"Raka, ayo usir dia" Adel bersembunyi di belakang Raka, sementara arwah itu terus melototi Adel seperti harimau yang hendak memangsa targetnya.

"USIR DIA DARI KAMPUNG INI! USIR!!!" teriak Raka konyol.

"Ih bukan gitu, lo bisa baca doa gak si Rak?"

"Oh bisa dong. Ayo sekarang bebeb Adel angkat tangannya berdoa, biar aa Raka yang memimpin"

Dengan bodohnya Adel mengikuti sementara Raka sendiri bingung harus membaca doa apa.

Doa apa ya? Attahiatul kali ya? -gumam Raka dalam hatinya dan sesekali ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Aamiin" ucap Adel mengaminkan, padahal Raka belum membaca doa apapun.

"Beb, aa belum baca doa loh?"

"Lah terus dari tadi lu ngapain aja? Guekan suruh baca doa?"

"Hehe, oke mulai. Bismillahirrahmannirrahim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Untuk para kaum hadirin sekalian, dengan ini saya menyatakan.....KABURRRRR!!" Raka berlari terbirit-birit karna tak kuasa menahan rasa merinding pada bulu kuduknya.

"RAKAAAAAAAAAAAA!!!" Adel ikut-ikutan berlari kabur.

Para mahasiswa yang ada di sekitaran beranggapan bahwa Adel dan Raka sedang berlatih menjadi orang gila, atau memang sudah gila sungguhan.

"ADEL, AKU TIDAK AKAN MEMBIARKANMU LEPAS! KAMU HARUS BERTANGGUNGJAWAB ATAS DOSA NYATA YANG TELAH KAMU LAKUKAN!"

.....

Kupalan asap rokok berada di atas udara, Satria sedang merokok sambil sesekali menyeruput kopi yang sudah tersedia di meja.

Pria itu duduk di samping jendela kamar kost-nya, memandang lurus langit biru yang ada di atas sana.

"Gua harus cari kerja kemana lagi" gumamnya frustasi.

Sebetulnya malam itu saat pergi menemui Tera dan memberikan gadis itu hadiah, ia tak meminta izin pada bos-nya sebab pasti bos-nya tidak akan mengizinkan. Satria berfikir hanya sebentar saja, jadi tak masalah jika ia meninggalkan kafe sebentar untuk menemui Tera malam itu. Namun rupanya Tera mengecewakannya, hingga membuatnya kehilangan mood untuk kembali bekerja, dan memilih pergi ke klub malam.

INDIGO 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang