INDIGO 2 - Genre : Horor Romance
________
Cerita ini merupakan cerita lanjutan dari INDIGO yang pertama. untuk yang belum membacanya, silahkan baca terlebih dahulu, lalu melanjutkannya ke cerita ini ya!
Peran utama masih sama, Tera Ervania. Hanya sa...
Tera sedang bermanja-manja bersandar di bidang dada Satria, mereka sedang berada di apartemen Raka, sementara si pemilik apartemen sedang potong rambut katanya mau mengganti gaya style baru, agar bebeb Adel tergila-gila padanya.
"Bajunya benerin" protes Satria.
"Kenapa emang?"
"Sange gua"
"Ish dasar mesum!" Tera langsung mengangkat sedikit bagian depan'nya, tapi malah pusat'nya yang terlihat. "Tukan baju aku crop jadi kalau aku angkat yang atas, udel aku keliatan" keluhnya.
"Bh pink"
"SATRIAAAAA!!!"
"Pengen cepet ngawin"
"Huh dasar mesum! Si cepak mangkok nih chat aku" Tera memperlihatkan isi chat Raka yang mengirimi fotonya dengan style terbaru.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lumayan" komentar Satria cuek.
"Badannya juga kurus ya, dia minum apa? Baru juga dua minggu masa udah kurus lagi?"
"Nyemilin tai kali"
"SATRIA JOROK IH KAMUMAH!"
"Dia minum obat dari dokter"
"Dia bilang ke kamu?"
"Iya"
"Beybih, gimana kalau kita kerjain?"
"Maksudnya?"
Tera berbisik. Mendadak perasaan author jadi tidak enak, apakah yang akan Tera rencanakan dengan calon tunangannya itu?
Cup.
Tera mencium pipi Satria pertanda ia senang sebab Satria menyetujui ide'nya.
"Bibirnya" pinta Satria.
Awalnya Tera ragu tapi ia langsung saja menempelkan bibirnya pada bibir Satria, Satria malah sengaja menarik tengkuk Tera hingga terjadi aksi lumat melumat walaupun gerakan Tera tidak pro, alias kaku. Tapi tetap saja Satria menikmatinya.
Entah mengapa berciuman dengan Satria, menjadi favorite bagi Tera, begitupun sebaliknya.
Hanya 2 menit, tapi berhasil membuat degup jantung Tera berirama tak karuan, ini yang kedua kali'nya dan Tera berharap Satria memang di takdirkan untuknya, hingga kejadian ciuman panas tadi tidak rugi Tera lakukan.
Tera kembali fokus mengedit foto Raka agar terlihat sesuai dengan rencananya.
"Kata kamu kepalanya mending gini apa gini?" tanya Tera meminta pendapat Satria.
"Terserah"
"Satria! Aku minta pendapat kamu loh? Kok jawabannya gitu?"
