Flashback On.
"GUE BENCI SAMA LO REY, GUE BENCI!! LO ANJING, BANGSAT, BAJINGAN. BISA-BISANYA LO TABRAK ARKAN! HIKS..HIKSS"
Ya Reyhan'lah penyebab kecelakaan itu. Ia yang menabrak Arkan saat Arkan hendak menyebrang jalanan sepi dimana ia selesai membeli makanan di malam hari setelah pulang bekerja. Tepat tengah malam itu, Reyhan menjalankan aksinya, entah kebetulan atau memang susah takdirnya Arkan harus tiada, sebab secara tidak sengaja Reyhan yang baru pulang dari klub malam melihat Arkan menyebrang jalanan hendak mau menuju parkiran mobilnya di pinggiran sebrang jalan.
Pikiran Reyhan kacau setelah mengetahui Tera mau menikah dengan Arkan, sejak saat itu pula Reyhan sering mabuk-mabukan tidak jelas. Jadi saat itu pula Reyhan langsung mengambil kecepatan mobilnya dengan kilo meter tak lazim, dan sampai pada akhirnya Arkan benar-benar tewas akibat tertabrak mobil yang Reyhan kendarai.
Reyhan puas, ia lari dari kesalahan terbesarnya. Ia langsung membereskan barang-barangnya untuk pergi ke tempat yang jauh dari Jakarta. Namun sayangnya ada saksi mata yang berhasil menghafal plat nomer yang ada pada mobil Reyhan, polisi melacaknya dan berhasil menangkap Reyhan.
"Maafin gua Ter. Gua mabuk waktu itu. Dan yang ada dalam pikiran gua adalah rasa sakit hati gua karna lu mau nikah sama cowok lain Ter"
"Gue gak akan pernah maafin lo sampe kapanpun BAJINGAN!!"
Flashback Off.
"Arkan, aku dateng lagi. Kamu gak bosen kan, kalau aku sering kesini? Maaf aku ganggu kamu, entah udah berapa ratus bunga yang aku simpan di atas tempat pengistirahatan terakhir kamu Ar. Yang harus kamu tau, aku kangen kamu"
Bulir airmata terjatuh membasahi pipi Tera, ia sangat merindukan sosok pria yang berhasil membuatnya mencintai terlalu dalam.
Sudah 2 tahun lamanya Tera kehilangan Arkan. Tapi hingga detik ini, ia tak pernah absen untuk merindukan pria yang sudah berada di surga sana.
"Aku kangen kamu Ar"
"Aku kangen masa-masa kita dulu hikss..."
"Aku gak tau harus jalanin hidup kaya apa, aku juga gak ngerti kenapa sampai detik ini aku masih berusaha hidup padahal aku bener-bener kacau semenjak kamu gak ada"
Setiap kali Tera datang ke tempat pengistirahatan Arkan, setiap itu pula ia berbicara sendirian sambil menangis.
Berapa lama lagi Tera harus siap dengan kehidupannya tanpa Arkan? Selama ini ia berusaha menjalani kehidupan dengan semestinya meskipun tak seceria biasanya. Sebab semenjak kehilangan Arkan, gadis itu menjadi sosok yang dingin dan jarang sekali tersenyum.
Tera sudah memasuki semester satu pada tahun kedua kuliah'nya. Ia tetap melanjutkan pendidikannya, sebab ucapan Arkan slalu ia ingat baik-baik bahwa Arkan tidak menyukai gadis pemalas. Sebisa mungkin Tera akan slalu melakukan hal-hal baik yang slalu Arkan ajarkan.
"Tera, kamu harus sukses, aku gak suka cewek pemales. Kamu pinter kok, ilangin kebiasaan kamu yang bermalas-malasan"
"Kalau aku sukses kamu bakalan ngapain?"
"Ajak kamu liburan ke luar negeri"
"Seriusan?"
"Iya sayang"
Mengingat itu membuat Tera semakin menangis sendu, ia benar-benar merindukan Arkan.
Langit sudah nampak tak membiru, warnanya berganti abu gelap, menandakan bahwa akan datang rintikan hujan dari atas sana. Tera menyudahi tangisannya, ia mengusap batu nisan yang bertulisan nama Arkan Nugraha itu, lalu perpamitan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO 2 ✓
HorreurINDIGO 2 - Genre : Horor Romance ________ Cerita ini merupakan cerita lanjutan dari INDIGO yang pertama. untuk yang belum membacanya, silahkan baca terlebih dahulu, lalu melanjutkannya ke cerita ini ya! Peran utama masih sama, Tera Ervania. Hanya sa...