3.Ulangtahun Tera

4.1K 450 65
                                    

Tok.
Tok.
Tok.

Tera yang sedang mengerjakan tugas makalah di kamarnya, mendengar suara ketukan pintu di depan kamarnya, langsung saja beranjak dari tempat duduknya hendak membukakan pintu.

"Bentar bun"

Tera pikir itu bunda'nya namun rupanya Satria. Untuk apa pria itu datang di malam hari? Tidak biasanya.

"Satria? Ngapain kesini? Lo udah izin sama bokap gue ke kamar gue?" Satria mengangguk. "Terus ngapain?"

"Buat lo" Satria menyodorkan kotak berukuran sedang yang di balut dengan kertas kado.

"Siapa yang ulangtahun?"

"Raka"

"Kalau Raka yang ulangtahun kenapa gue yang di kasih kado? Ya lo kasih dia'lah, pea banget"

Satria mendengus kesal, ia memijit pelipisnya pelan. Bisa-bisanya gadis itu lupa dengan hari ulangtahun'nya sendiri.

"Happy brithday" ucap Satria datar.

"Buat Raka?"

"Lo"

"Katanya yang ulangtahun Raka?"

"Tanggal berapa sekarang?"

"Tanggal 12 Februari.....YA AMPUNNNN INIMAH ULTAH GUE SAT! DUH ROMANTIS BANGET SIH JADI SAHABAT" Tera menepuk pundak Satria cukup keras.

"Ck!"

"Ayo masuk"

Satria mengikuti berjalan di belakang Tera. Keduanya duduk di sofa secara bersampingan.

Satria adalah pria kedua setelah Arkan yang di bolehkan masuk ke kamar Tera oleh kedua orangtuanya.

Sejak pertama kali Satria masuk kamar Tera sampai saat ini foto Arkan masih terpajang rapi pada bingkai yang menempel di dinding.

"Gue buka ya kadonya?" Satria mengangguk. "Jawab kek, iya Tera cantik"

Dengan segera Tera membuka kado yang Satria berikan untuknya.

Tak di sangka-sangka rupanya Satria memberikan make up, dan juga...

"WHAT? LO NGASIH GUE DALEMAN? DASAR ES BATU MESUM!"

"Biar beda"

"Beda dari siapa?"

"Yang lain"

"Gue gak ada yang lain"

"Berarti gua doang?"

"Arkan doanglah di hati gue. Tapi tenang gue juga sayang kok sama lo sebagai sahabat, makasih ya hadiahnya sangat bermanfaat. Kebetulan BH gue tali'nya udah pada kendor, terus CD gue juga udah ngebosenin motifnya. Lo emang sahabat gue yang paling dongo!"

"Kok dongo?"

Peletak. Tera malah mentoyor kepala Satria kesal.

"Apasih?" Kesalnya.

"IYA, LO EMANG DONGO! NGAPAIN COBA NGASIH GUE DALEMAN? EMANG LO PIKIR GUE GAK KEBELI? DALEMAN GUE BANYAK KALI!"

"Biar beda"

"Alesan! Lo emang mesum aja"

"Wajar"

"Apa wajar?"

Satria menarik pinggang Tera lalu sedikit mengangkat tubuh Tera, hingga gadis itu kini berada di atas pangkuannya. Sungguh Tera merasa jantungnya berdebar tidak karuan.

INDIGO 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang