Kembalinya Tera ke kampus malah membuatnya pusing dengan segera celotehan kedua temannya itu, Adel dan Raka. Sungguh mereka membuat Tera pusing dengan ucapan yang alurnya kesitu-situ terus.
"Ada hantu Ter, dan dia ikutin Rafael" ungkap Adel.
"Nah si Rafael ini mahasiswa baru disini, hantu itu ikutin Rafael. Bener kan beb?"
"Iya gitu, abis itu hantunya serem banget, matanya merah melotot, kakinya gak ada anjir"
"Kemana tuh beb?"
"Ketutupan dasternya paling, kan dasternya panjang"
"Jadi hantu itu kuntilanak?"
"Bukan. Tapi pocong!"
"Emang ada pocong dasteran?"
"Ya kunti'lah Raka, lo gimana si? Gak jelas banget!"
Tera tak sama sekali tertarik dengan cerita keduanya. Apa urusannya dengan yang bernama Rafael itu?
Saat sedang membicarakan pria itu, rupanya yang di bicarakan datang, lebih mengejutkan lagi pria itu dengan berani mengambil kursi sebelah Tera lalu duduk di samping Tera.
"Hai" sapa'nya.
Tera menoleh, reflek ia terkejut. "ARKAN? LO?"
"Maksudnya?"
Astaga, masih aja gue ngira ni cowok Arkan. Kenapa dia mirip banget kaya Arkan ya? Jangan-jangan kembaran Arkan? Tapikan Arkan anak satu-satunya. Gak mungkin sih.
Adel dan Raka memalingkan wajah masing-masing, jujur saja mereka takut jika hantu yang kemarin datang lagi. Ya meskipun Raka tak dapat melihatnya, tapi ia dapat merasakannya.
"Sorry, gue salah orang" ucap Tera gugup.
"Gua Rafael" pria itu menyodorkan tangannya hendak berkenalan, Tera menerimanya seraya menghargai.
Para mahasiswi yang ada di kantin nampaknya iri pada Tera, ada yang membicarakannya yang bukan-bukan, ada pula yang langsung pergi dari kantin begitu saja.
"Gue Tera"
"Lu masuk fakultas apa?"
"FKIP"
"Keren, pengen jadi guru ya?" Tera mengangguk dan tersenyum kaku. Sebenarnya ia ingin menjadi guru karna ingin seperti Arkan, dan saat ini Arkan KW ada di hadapannya. Bagaimana Tera tidak grogi?
"TERA GUE SAMA RAKA KE KELAS YA, LO MASIH LAMA GAK?" tanya Adel tanpa mau melirik ke arah Rafael.
Dalam hati Rafael, ia bertanya-tanya mengapa kedua manusia itu tak mau meliriknya?
"Eh gue ikut! Em Ark---sorry maksud gue Rafael, gue duluan ya" ucap Tera dan langsung saja ia menyusul kedua temannya yang sudah berjalan lumayan jauh.
Rafael hanya menanggapinya dengan senyuman. Ia sama sekali tak marah, karna baginya wajar jika seorang gadis sulit menerima orang baru.
....
"Lo berdua kenapa sih?" tanya Tera bingung.
"Lo tadi di kantin denger gak si gue ngomong apaan Ter?" tanya Adel balik.
"Kaga. Emang apa?"
"Astaga! Ituloh Rafael yang gue dan Raka maksud, dia punya peliharaan berupa kuntilanak. Jangan deh Ter, lo jangan deket-deket dia, siapa tau dia pesugihan"
Bola mata Tera berputar malas. Masa ada pria setampan Rafael melakukan pesugihan? Dari tampangnya saja terlihat tidak mungkin.
Tapi jika soal hantu yang mengikuti Rafael, itu dapat Tera rasakan auranya. Hanya saja Tera belum bertemu dengannya, ia juga belum tahu apa hubungan hantu itu dengan Rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO 2 ✓
HororINDIGO 2 - Genre : Horor Romance ________ Cerita ini merupakan cerita lanjutan dari INDIGO yang pertama. untuk yang belum membacanya, silahkan baca terlebih dahulu, lalu melanjutkannya ke cerita ini ya! Peran utama masih sama, Tera Ervania. Hanya sa...