35.Tertangkap

2.1K 343 27
                                    

Rumah besar dan mewah milik Rafael kini tertampang nyata di hadapan Tera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah besar dan mewah milik Rafael kini tertampang nyata di hadapan Tera. Namun sayangnya bukan rumah itu yang membuat Tera terkejut, tapi bau amis dari dalam sana sangat menyengat indra pernafasan Tera.

"Aw.. arghhh!" Kepala Tera mendadak sakit. Ia melihat kembali kejadian pembunuhan yang pernah Rafael lakukan terhadap ibu tiri dan kakak perempuan'nya, ia melakukannya di rumah itu. Sementara semua orang sekitar berangapan bahwa ibu tirinya dan keluarganya berada di luar negeri.

"Kenapa Ter?" tanya Rafael cemas.

"Gapapa, ini gue cuman agak pusing aja dikit. Lo di rumah sendirian?"

"Iya keluarga gua udah pada gak ada. Bokap gua tinggal di australia"

"Oh" Tera ber-OH ria saja berpura-pura tidak tahu apapun.

Raka bersembunyi di tempat yang cukup jauh, ia memantau Tera karna takut terjadi apa-apa terhadap sahabatnya itu.

Rafael meminta Tera masuk, tadinya pintu mau di tutup tapi Tera menyarankan jangan, dan pria itu menurutinya. Sebenarnya itu hanya tak tik Tera saja agar Raka-pun bisa ikut masuk.

Keduanya duduk di ruang tengah, Tera mengamati dari sudut ke sudut rumah milik Rafael itu.

Ia dapat mengetahui satu hal disini, bahwa ibu tiri'nya memang licik dan hanya ingin menguras harta kekayaan dari papah'nya Rafael. Dan itulah alasan Rafael membunuh ibu tiri'nya.

Sementara kakak perempuan Rafael itu hamil di luar nikah, bekerja sebagai wanita simpanan, dan Rafael menbenci itu, ia tidak akan membiarkan perempuan kotor ada dalam lingkaran kehidupannya sekalipun kakak perempuannya itu adalah kakak kandungnya sendiri, itulah sebab Rafael membunuh kakak'nya sendiri beserta calon bayi yang masih berusia 2 bulan di dalam kandungan kakaknya.

"Raf, lo gak punya pembantu?"

"Ada tapi cuman sampe siang aja disini"

"Ohehe, eh gua pengen minum ih haus"

"Bentar gua ambilin ya"

Saat Rafael sudah beranjak pergi, Tera keluar sebentar menghampiri Raka yang bersembunyi di balik pintu.

"Lo masuk, lo sembunyi di balik tembok dan rekam setiap kejadiannya. Oke?" perintah Tera.

"Oke siap Ter"

Tera segera kembali duduk di ruang tengah, sementara Raka benar-benar bersembunyi di balik tembok dan merekamnya.

Rafael sudah kembali membawakan segelas air putih untuk Tera, lalu menyimpannya di atas meja.

"Rafael, lo pernah denger kasus pembunuhan tragis gak?"

Mendadak Rafael terlihat cemas. Ekspresinyapun sudah menggambarkan orang sedang gelisah.

"Em ga-gak pernah sih Ter, emang kenapa?"

"Hem gila serem banget, masa ada anak bunuh ibu tirinya sendiri sama kakak kandungnya si Raf? Terus mantan pacarnya juga di bunuh"

INDIGO 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang