Karna malam minggu, maka Satria slalu datang ke rumah Tera. Namun malam ini ia terlambat satu jam dari biasanya, sebab mengantar gadis tadi ke rumahnya dulu.
Tera sudah menunggu di teras, ia nampak terlihat kesal karna Satria baru datang.
"Kemana dulu?" tanyanya ketus.
"Maaf, tadi tutupnya agak lama soalnya rame" dusta Satria.
"Alesan. Mana martabak, katanya janji mau beliin?"
"Oh iya aku lupa, kita beli sekarang ya?"
"Gak usah deh. Udah gak mood,"
"Jangan marah, maaf" Satria sedikit membungkuk untuk menyamai Tera yang sedang duduk.
"Jaketnya bau parfume cewek, abis sama cewek?"
Sialan. Tiara memakai parfume yang melekat di jaketnya, sebab tadi gadis itu sempat tertidur dan menyandar di punggung Satria. Entah berpura-pura atau tidak, tapi Satria merasa sengaja.
"Bisa jelasin?"
Bagaimana Satria bisa menjelaskannya, gadisnya itu pasti salahpaham.
"Oke, kalau lo gak mau jelasin, artinya bener lo abis sama cewek lain! Fix kita put----"
"Jangan pernah sebutin kata itu"
"Ya lo jelasin"
"Kamu percaya kalau aku jelasin?"
"Tergantung"
"Tergantung apanya?"
"Ceritanya masuk logika apa enggak"
"Oke jadi gini, ada cewek yang suka sama gua. Dia terus-terusan dateng ke kedai setiap hari, lebih parahnya dia pernah minta nomer gua, tapi gak gua kasih. Sekarang lebih extrim lagi dia minta gua anterin dia pulang, dia sengaja nungguin gua balik. Karna udah malem, dan dia maksa yaudah gua anterin"
"Terus lo anterin dia dulu tadi, sampe lo lupa beliin gue martabak? Bukan soal martabaknya, gue cuman gak suka orang ingkar janji"
"Gua anterin dia karna dia maksa Ter. Gua risih di gituin"
"Berenti kerja disitu bisa?"
"Kenapa?"
"Biar dia gak dateng terus"
"Gua butuh kerjaan ini."
"Kan masih banyak tempat kerja lain?"
"Lu egois"
"YA TERUS, LO PIKIR GUE HARUS APA? HARUS NGEBIARIN AJA LO DI KEJAR-KEJAR SAMA DIA? GIMANA KALAU LO TERTARIK? APALAGI SEMISAL CEWEK ITU LEBIH CANTIK DARI GUE!"
"Terserah"
Begitulah sikap Satria, jika ia tak merasa bersalah maka ia tak perlu terus-terusan mengalah. Setidaknya ia sudah mengatakan hal jujur, jika gadisnya masih marah, itu bukan lagi urusannya.
Sifat Tera yang ke anak-anak'an itulah, yang kadang membuat Satria jengkel.
"Lo suka sama cewek itu?" tanya Tera.
"Gak"
"Kenapa lo anterin dia?"
"Gua tadi udah jelasin"
"Kenapa sih, setiap kali gue marah, lo gak ada gitu buat bujuk gue, buat manja-manjain gue? Lo gak seromantis Arkan dulu sama gue!"
"Karna gua bukan dia"
"Gue tau lo Satria, tapi se-enggaknya, gue juga mau di romantisin kaya cewek lain, dan kalau lagi marah di bujuk, di manjain gitu!"
"Itu bukan gua."
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO 2 ✓
HorrorINDIGO 2 - Genre : Horor Romance ________ Cerita ini merupakan cerita lanjutan dari INDIGO yang pertama. untuk yang belum membacanya, silahkan baca terlebih dahulu, lalu melanjutkannya ke cerita ini ya! Peran utama masih sama, Tera Ervania. Hanya sa...