39.Sebentar lagi bertunangan

2.4K 382 28
                                    

Hallo aku update lagi wkwk.

________

"Hai sayang" sapa Satria manis sekali seperti para readers saat memberikan vote dan komentar.

Tera senyum di kala melihat wajah Satria ada di hadapan'nya pada pagi hari.

"Kamu nginep Sat disini?"

"Iya, aku bahkan tidur sama kamu"

Reflek Tera melirik ke arah selimut yang ia kenakan. Ia sudah berfikir yang bukan-bukan, takut-takut Satria memperkosa'nya.

"Bercanda. Aku tidur di sofa selesai dzikir dan sholat shubuh. Kamu, aku bangunin sholat ternyata pas aku liat pantat kamu, kamu bocor"

"WHAT? KAMU LIAT PANTAT AKU SAT?"

"Dari balik celana kok sayang. Kamu baru dapet?"

"Ish iyah, pantesan kemaren-kemaren kesel mulu sama orang-orang. Duh aku ke kamar mandi dulu ya, eh kamu bisa panggilin bi Sumi gak buat beliin aku itu softek?"

"Aku aja yang beliin. Mau berapa?"

"Hah seriusan?"

"Seriusan sayang"

Tera tak menyangka bahwa Satria seromantis itu sampai mau membelikan softex untuknya.

"Satu pack yang merk Charm Body Fit Extra Maxi, satu pack lagi yang Laurier Relax Night"

Satria segera beranjak pergi, sementara Tera menuju kamar mandi.

Sebenarnya Satria juga malu, tapi ini demi Tera dan ia rela menahan malu. Tak hanya soptex saja, tapi ia juga membeli kiranti sebagai penahan nyeri agar gadisnya tak kesakitan. Itupun saran dari mbak-mbak kasir alfamart.

....

Satria mengantar Tera ke kampus, sontak saja Raka dan Adel yang melihat itu bingung, mengapa bisa mereka bersama?

"Sat, kapan kamu nikahin aku? Eh tapi tunangan dulu deh" ucap Tera.

"Sebulan lagi, aku nyari dana buat pertunangan dulu ya? Cincin'nya udah ada, tapikan harus ada uang buat undangan, buat pesta'nya juga"

"Ish itumah aku aj----" belum sempat Tera melanjutkan ucapannya, Satria sudah menyimpan jari telunjuknya di bibir Tera.

"Semuanya harus aku yang tanggung, kasih aku waktu satu bulan lagi"

"Yaudah iya beybih, makasih ya udah bahagiain aku. Oiya semalem badan aku pada gatel, aneh banget"

"Itu efek dari hilangnya pengaruh genderuwo itu ke kamu Ter, pantes kamu pake baju sexy terus kata Raka, aku langsung selidikin dan minta fotonya Reza, bisa-bisanya kamu di sukain sama pak gendu"

"Ish kok malah ledekin aku sih? Tapi ini bentolnya ilang gak Sat?"

"Jangan di garukin ya, nanti ilang sendiri kok. Sini aku jilat biar cepet ilang, dimana aja yang bentol?" goda Satria.

"MESUM DASAR! Yaudah aku ke kelas dulu ya, dosen kiler soalnya. Dadah beybih" Tera melambai-lambaikan tangannya seraya berpamitan pada Satria.

Dan...

BRUKK!!

Tak sengaja Tera menubruk tubuh pak Satpam. "Aduh neng, lain kali kalau jalan itu maju jangan mundur-mundur, jadi nabrak saya kan" kesal pak satpam.

"Ya abis bapak sih, ngapain disitu? Kenapa gak pindah posisi aja huh!" Tera segera melangkah pergi.

Satria terkekeh dengan sikap Tera itu, bisa-bisanya gadis itu menyalahkan pak satpam yang justru sebagai korban.

Setelah Satria benar-benar sudah pergi, Raka dan Adel langsung menghampiri Tera seraya meminta jawaban apa maksud semua itu tadi.

"TER LO BALIKAN?"

"SUMPAH TER DEMI APA?"

Keduanya benar-benar tak menyangka. Mengapa Tera tak bercerita sama sekali? Tahu-tahu'nya ia malah sudah bareng dengan Satria.

"Ceritanya selesai kelas aja, ayok Rak masuk kelas ada makul juga ah! Lo malah asik pacaran aja" Tera menarik tangan Raka hendak memasuki kelas.

"BAY BEBEB AKU BELAJAR DULU YAAAA" teriak Raka heboh sekali.

Adel hanya menghentakan kakinya kesal saja. Padahal ia sudah benar-benar penasaran.

Di saat Tera dan Raka sudah selesai dengan jam kuliah'nya, Adel ada makul. Jadi terpaksa keduanya menunggu Adel terlebih dahulu.

"Lu gak mau cerita dulu sama gua Ter?" tanya Raka.

"Gini Rak, Reza itu sebenernya genderuwo"

"WHAT? SERIUSAN? GILAAAA GGS DONG? GANTENG-GANTENG SETAN?"

"Gue juga gak nyangka, semalem itu Satria dateng...." Tera menceritakan panjang lebar kejadian sebenarnya, dan Raka merekamnya agar nanti Tera tak perlu lagi menjelaskan pada Adel.

Sungguh sedari tadi Raka menganga tak menyangka. Tapi ia ikut bahagia saat tahu hubungan Tera dan Satria kembali membaik.

"Selamat ya Ter, nanti pas tunangan lu, gua pasti bawain hadiah teristimewa"

"Yaelah tunangan doang kali Rak, ntar aja hadiahnya pas gue nikah"

"Oh iya bener juga. Tapi gapapa kali, gua kan mau kasih hadiah, masa nolak rezeki? Ntar nikahan beda lagi hadiah'nya"

"Terserah lo"

Adel sudah selesai dengan jam kuliahnya, ia tak sabar ingin tahu dengan cerita Tera. Lantas gadis itu langsung menghampiri Tera dan Raka di taman kampus.

Raka memberikan rekaman pada Adel dimana Tera menjelaskan tentang yang sebenarnya. Adel sungguh sangat terkejut sekaligus senang saat rupanya Tera dan Satria mau bertunangan.

"Gue gak nyangka Ter kalau si Raza itu MG" ucap Adel.

"Apa MG?" tanya Tera dan Raka bersamaan.

"Makhluk gaib. Lo berdua nora banget! Intinya gue bener-bener gak nyangka, gila sih"

"Sama awalnya juga gue gitu, pas Satria ruqiyah gue, ilang deh pengaruhnya dan dia juga dzikir semaleman buat ngobatin gue yang kena pelet genderuwo itu"

"Satria walaupun mesum tapi jago ya ngaji'nya, gue gak nyangka"

"Iya kan gurunya aku beb" sahut Raka.

"Guru apaan? Lo aja sampe sekarang cuman hafal Alfatihah, An-nas, sama Al-falaq doang. Tau emang lo ayat ruqiyah kaya gimana?"

"Kaga Del hehe. Ya maap nanti aa belajar lagi yang bener deh biar bisa jadi imam yang baik buat bebeb Adel"

"Dasar! Oiya Ter, kalau udah tunangan boleh enaena gak si?" tanya Adel konyol.

PELETAK. Tera mentoyor kepala Adel gemash, "Aw sakit kali Ter!" Keluhnya.

"Ya abis otak lo mesum kaya laki lo! Ya belum boleh lah, kan belum punya buku nikah, belum sah intinya. Tunangan itu ya istilahnya berkomitmen biar gak bisa kemana-mana"

"Emang si Satria mau kemana? Lo rante aja biar dia gak kemana-mana"

"Bukan gitu maksudnya Juned, tapi biar dia ataupun gue gak bisa sama yang lain"

"Oh gitu, kapan Rak, lo ngadain tunangan sama gue? Eh jangan dulu deh, lo kurus dulu sama ubah tuh bengeut"

Raka mendengus kesal. Sementara Tera tertawa terbahak-bahak.

Sebenarnya wajar jika Adel menginginkan Raka berubah, wanita mana yang mau terus-terusan bersama pria yang tidak mau belajar berusaha merubah penampilannya agar lebih baik? Toh Adel tidak meminta Raka diet ketat, hanya sewajarnya untuk menuruni berat badannya yang seperti baskom tuyul itu.

Itupun demi kesehatan Raka, tidak baik pria terlalu berlebihan berat badan'nya. Lalu soal rambut, Adel tidak suka gaya rambut cepak mangkok Raka, jadi tak ada salahnya apabila pria itu merubah penampilannya.

Raka juga tidak marah, memang ia sangat ingin kurus dan merubah penampilannya, jadi bukan karna Adel yang mengaharuskan itu, melainkan dari Raka'nya sendiripun ada kemauan.

INDIGO 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang