Jujur saja Satria bukan tipekal pria romantis, bahkan hari jadi keduanya saja terbilang biasa saja tanpa ada embel-embel yang namanya bunga atau coklat, apalagi sampai mengumumkannya pada banyak orang.
Meskipun Satria terlihat cuek tak romantis, tapi pria itu sangat menarik dengan sikapnya yang seperti itu.
Sesampainya di rumah Satria mengirimi pesan chat.
Satria : Jgn lupa makan.
Ya kaga akan lupalah! Kalau gak makan, gue kelaperan nanti.
Satria : Jgn lupa sholat.
Oh pasti dong itu kewajiban. Gue gak pernah lupa☺️
Satria : Jgn lupa mikirin gua.
Mendadak Tera jadi senyum-senyum sendiri. Ia bingung mau membalas apa, tapi ia tidak mau sampai ketahuan baper oleh Satria hanya karna isi chatnya.
Dih haha.
Satria : Gua baru sampe.
Iya.
Obrolan berlanjut lewat VC. Padahal di hadapan Tera, ada Karin. Tapi seolah anak gadisnya itu tak menganggap Karin ada.
Maklum'lah namanya juga anak muda yang sedang mabuk asmara, jadi wajar-wajar saja terkadang lupa diri.
Ngomong-ngomong Tera sudah merencanakan akan pergi ke makam Arkan, dan mengajak Satria. Untung saja pria itu tidak keberatan pergi ke makam Arkan, sepertinya Tera harus bersyukur memiliki kekasih pengertian seperti Satria.
Tera yang semula bersikap cuek di rumah, kali ini ia memperlihatkan lagi tampang cerianya. Mungkin karna Satria yang membuatnya kembali seperti dahulu.
Tera memeluk bunda'nya, ia menceritakan semuanya prihal dirinya berpacaran dengan Satria.
"Bagus dong, dia emang ganteng sih, ramah, baik pula" ucap Karin memuji Satria.
"Dia ramah kalau sama bunda sama ayah, padahal aslinyamah dingin bun. Masa pacaran aja dia masih datar datar aja gitu gak ada romantisnya bun, gak ngasih bunga atau coklat gitu, tadi aja VC cuman liatin tampang, ngomong singkat-singkat kek orang sakit tenggorokan"
"Haha, ya wajar. Itukan emang udah sikapnya. Ngomong-ngomong Satria kerja dimana sekarang? Bukannya kata kamu dia udah gak di kafe?"
"Balik lagi ke kafe bun, bos'nya nerima lagi asal dengan syarat liburnya dua minggu sekali"
"Kasian ya dia, udah di tinggalin kedua orangtuanya, terus hidup sendiri, ngekost, biayain kuliah sendiri, kerja banting tulang"
"Itu namanya cowok bun! Mau berusaha. Gapapa kan kalau Tera pacaran sama Satria yang sederhana orangnya?"
"Gapapa sayang, bunda ngerasa dia baik sama kamu, sayang pula sama kamu. Dan bunda harap kamu bisa ngelupain masalalu itu, rasa trauma kamu juga akibat kehilangan Arkan. Sayang, Arkan udah tenang di alam sana, apalagi liat kamu yang mulai seceria ini"
"Iya bun. Besok Tera mau ke makam Arkan sama Satria, mau bilang sama Arkan kalau Tera udah jadian sama Satria"
"Iya, kamu boleh kok ke makam Arkan kapanpun kamu mau. Ngelupain Arkan itu gak mungkin, tapi ngelupain masalalu saat bersama dia itu harus. Biar kamu bisa fokus jalanin kehidupan kamu seperti biasanya. Bunda seneng liat kamu bisa ketawa gini lagi, biasanya kamu di kamar terus sibuk sama gadget atau ngerjain tugas kuliah"
Karin jelas sangat tahu bahwa Satria pria yang sangat mencintai Tera. Ya walaupun tampang-tampang mesum, tapi Karin percaya bahwa Satria bisa menjaga anak gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO 2 ✓
HorrorINDIGO 2 - Genre : Horor Romance ________ Cerita ini merupakan cerita lanjutan dari INDIGO yang pertama. untuk yang belum membacanya, silahkan baca terlebih dahulu, lalu melanjutkannya ke cerita ini ya! Peran utama masih sama, Tera Ervania. Hanya sa...