15.Ngambek

3K 396 37
                                    

"Ter, kapan nih jalanin misi'nya?" tanya Raka yang menghampiri Tera ke kantin bersama dengan Adel.

Ngomong-ngomong Raka dan Adel semakin dekat. Ya meskipun Raka belum mengatakan cinta sih, tapi setidaknya orang-orang di kampus meyakini bahwa keduanya berpasangan.

"Gak tau!" jawab Tera.

"Lo ada masalah ya sama Satria?" tanya Adel yang memahami perasaan sesama wanita.

Sebenarnya iya, jika saja Tera bisa meceritakan'nya. Tapi ia lebih memilih memendam, biarkan saja menjadi urusannya dan Satria.

Tera sudah mengetahui Satria berhenti kuliah, dan yang lebih membuat Tera kesal lagi Raka maupun Satria tidak mau jujur padanya.

"Gapapa kok kalau lo belum mau cerita. Gini Ter, besok kan malem jum'at kliwon, dulu waktu pertama kali gue setelah ngambil rambut janda yang udah meninggal itu, gue sempet ke kuburannya dulu terus minta restu biar peletnya manjur. Nah berawal dari situ kali, setan yang jadi bu Mariam ngikutin gue. Gimana kalau besok, semisal lo ada waktu, kita kesana? Soalnya gue mimpi buruk terus Ter, dan jujur gue takut"

"Oke" hanya jawaban yang singkat, lalu setelah itu Tera pergi meninggalkan keduanya.

Raka yang merasa tak beres segera mengejar Tera dan menahan langkah Tera.

"TER WOI, LU KENAPA HEI? LU NGAMBEK SAMA GUA?" tanya Raka.

"Kenapa lo gak jujur kalau Satria udah gak kuliah lagi? Kenapa lo nutupin dari gue hah?"

"Maaf Ter soal itu, Satria yang nyuruh"

"Apa alesan dia gak kuliah? Karna jagain gue di rumah sakit? Dia lebih mentingin gue daripada masa depan'nya?"

"Bukan Ter, karna Satria mikir gak akan sanggup nerusin kuliah. Gua udah coba nawarin buat pake duit gua aja, tapi dia gak mau. Lu tau kan? Dia keras kepala banget. Dia malah bilang, kuliah gak kuliah, dia tetep bisa cari duit. Gitu, jadi maaf kalau gua gak ngomong sama lu"

Tera tak menjawabnya, ia lebih memilih melangkah pergi.

Raka menepuk jidatnya kasar. "Bego lu Rak, bisa-bisanya nurutin apa kata si Satria"

....

Satria sudah berusaha menghubungi gadisnya, namun rupanya kekasihnya itu masih saja ambekan.

Pria itu sedang di sibukan dengan pekerjaan, ia akan memutuskan pergi ke rumah Tera setelah pulang dari pekerjaannya.

"Sat ada pelanggan tuh! Lu layanin dulu ya, gua lagi beresin dapur yang berantakan" ucap Lita selaku karyawan di kedai.

Di kedai kopi tersebut hanya Lita dan Satria yang bekerja. Jadi tidak ada shift siang ataupun malam, mereka bekerja pada pagi hari lalu pulang pada jam 9 malam. Gajihnya memang tidak seberapa, tapi setidaknya cukup untuk biaya kehidupan.

"Selamat siang, mau pesan apa?" tanya Satria menampilkan sedikit senyum pada gadis yang hendak mau memesan.

Satria memperlihatkan menunya. Gadis itu sedang memilih salah satunya.

"Frappe aja" ucapnya ramah dan tersenyum pada Satria.

"Gak ada tambahan lagi?"

"Enggak, kan aku sendiri kak"

"Oh iya, baik silahkan di tunggu sebentar ya" gadis itu mengangguk.

Wajahnya terlihat polos, dan terutama masih memakai baju SMA. Sepertinya gadis itu menyukai Satria, sebab saat Satria sudah melangkah pergi, ia tetap setia memperhatikannya.

INDIGO 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang