37.Tera berubah

2.3K 323 24
                                    

Usaha Satria demi kembali pada Tera benar-benar ia lakukan, seusai pulang bekerja, pria itu rutin datang ke apartemen Raka sebab hampir setiaphari Tera ada disana bersama dengan Adel tentunya.

"Raka, lo tau gak si? Waktu gue sama Rafael dia cuek banget sama gue" adu Adel.

"Ya suruh siapa sama dia. Mending sama gua si cepak mangkok yang romantis hehe"

"Ish gombal banget sih"

Tera sih diam saja, ia berubah menjadi pendiam semenjak berakhir putus dengan Satria.

Satria datang lalu duduk di samping Tera yang sibuk dengan ponselnya. "Hai" sapanya.

Tera melirik dan terkejut, lagi-lagi Satria masih berani datang, padahal Raka sudah ia perintahkan mengganti PIN apart, tapi tetap saja pria itu mengetahuinya.

"Gue kayanya harus pul---" Satria menahan pergelangan tangan'nya. "Apaan sih!"

"Bentar dulu, gua capek-capek balik kerja kesini cuman buat lu. Tolong kasih gua kesempatan sekali lagi, gini deh kalau gak bisa pacaran lagi, kita temenan kaya dulu bisa kan?"

Tera tak menjawabnya, ia bangkit dari tempat duduknya lalu kemudian pergi.

Sesulit itukah mengembalikan hati yang sudah terlanjur kecewa?

....

Waktu bergulir cepat, sudah satu bulan Tera menolak kehadiran Satria mentah-mentah, padahal pria itu terus saja berjuang.

Sampai pada akhirnya....

BRUK!!

Tera bertemu dengan orang baru, yang di awali dengan tak sengaja bertabrakan.

"Sorry, gue gak sengaja" kata Tera merasa bersalah.

"Santai, gua Reza. Lu Tera kan?"

"Kok lo tau?"

"Kita beda jurusan aja jadi beda gedung, tapi lu gak asing sebab banyak yang kenal, wajar sih cantik"

"Thanks, gue duluan ya"

"Oke"

Awal yang baik, tapi buruk untuk Satria.

Raka di tugaskan untuk memantau Tera, jadi jika Tera bertemu dengan orang baru pasti langsung di beritahukan pada Satria.

Ngomong-ngomong Tera juga tidak lagi berkunjung ke apartemen Raka, sebab Satria jadi malah sering kesana. Jadinya Tera memutuskan untuk pulang ke rumah setiaphari'nya.

Adel dan Raka turut bersedih dengan hubungan Tera Satria.

"Kenapa ya beb, di saat kita jadian, mereka malah putus?" lirih Raka.

"Iya bener, padahal seru kalau double date, terus bareng-bareng liburan, apalagi kalau nikahnya juga barengan"

Tidak hanya mereka saja yang bersedih, tapi author dan para readers juga.

Apakah benar Tera sudah tak memiliki perasaan lagi terhadap Satria?

Apakah nantinya Tera akan mencoba membuka hati untuk pria lain?

Tidak ada yang tahu, dan bisa menebak-nebak alurnya, sebab banyak surpise yang terkadang membuat pembaca tak menyangka.

Tera memutuskan pergi ke makam Arkan, ia membawakan bunga dan menyirami makam Arkan dengan air yasin.

"Aku kangen sama kamu Ar, kamu pria yang gak pernah nyakitin aku setelah ayah."

"Aku udah cerita banyak hal sama kamu, bahkan aku memperkenalkan dia sama kamu, tapi gagal Ar, di saat aku bener-bener cinta sama dia, dia ngecewain aku"

Airmata Tera jatuh begitu saja. Ia benar-benar merindukan Arkan yang ada dalam hidupnya.

"I miss you so much Ar hiks...."

Mungkin benar Arkan sudah tenang di surga, tapi Tera slalu berharap sosok seorang Arkan kembali ke dunia nyata meskipun dalam wujud yang berbeda. Saat Tera menemukan seseorang yang ia pikir mencintainya dengan tulus, nyatanya semua itu palsu menurutnya.

Di kejauhan sana ada Satria yang memperhatikan dari jauh.

Satria bebas kemanapun mengikuti Tera, sebab ia berhenti di pekerjaan'nya dan memilih manggung dadakan, sebab ia sudah mengenal orang kafe yang dapat mengangkat karirnya.

Gua ngerasa bajingan karna udah bikin lu nangis terus Ter. Apa iya, gua harus bener-bener pergi dari hidup lu?

....

Raka dan Adel tentunya tidak diam saja dengan keadaan Tera juga Satria yang mulai berjauhan. Malam kemarin Satria menangis, itu pertama kalinya untuk Raka melihat seorang Satria bisa menangis hanya karna seorang gadis yang sangat ia cintai. Caranya menangis tentu tidak seperti wanita, ia hanya diam saja dan diam-diam pula airmatanya menetes.

"Gue gak tega beb liat si Satria galau terus mikirin Tera, dan si Tera sekarang agak jauhin kita gini, malah udah dua kali gua liat dia barang sama cowok gak jelas itu. Gua tadinya mau ngomong sama Satria tapi gak tega"

"Sama Raka, gue juga gak bisa nih liat mereka kaya gitu terus, mereka itu saling mencintai tau gak, tapi karna si Tera salahpaham kalau Satria punya cewek, dia jadi gak mau kasih Satria kesempatan kedua"

"Kita harus gimana dong?"

"Untuk saat ini, biarin aja dulu mereka tenangan diri masing-masing, lagian gue yakin itu si Tera gak suka sama Reza, cuman jadi bahan pelarian aja"

Di kursi lain, Raka dan Adel diam-diam memperhatikan Tera yang sedang mengobrol dengan Reza sambil mata mereka fokus pada layar laptop.

Rupanya mereka sedang membicarakan seputar mata kuliah, tapi nampak asik saja berdua seolah sudah lama kenal.

Semenjak putus dengan Satria, gadis itu menjadi seperti bukan Tera yang dulu. Ia nampak acuh saja pada Raka maupun Adel. Bahkan di kelaspun, Raka dan Tera tak pernah saling mengobrol.

"Tera beda ya, jadi kaya bukan yang kita kenal. Iya gak si?" tanya Adel.

"Iya pakaian'nya juga udah mulai terbuka banget. Biasanya gak berani pake celana pendek ke kampus, sekarang berani banget. Itu semenjak sama Reza, dia jadi aneh"

"Reza pembawa buruk buat Tera!"

"Iya bener. Mau lapor sama Satria juga percuma kan udah mantan. Si Satria juga sekarang latihan vokal mulu, detik-detik mau jadi penyanyi terkenal tuh dia"

"Kapan dia manggung?"

"Katanya sih akhir-akhir ini"

"Gue bersumpah Satria sukses dan nikahin Tera!"

"Aamiin. Gua juga kan mau sukses biar bisa nikahin lu" goda Raka.

"Potong dulu tu rambut! Gak ada bagus-bagusnya di cepak mangkok. Badan lo kurusin kenapa Rak? Asli kegemukan, gue ngerasa kenyang terus tiap deket lo"

"HAHAHAHA. IYA BEB NANTI GUA JANJI BAKALAN NGURUSIN BADAN, DAN GANTI MODEL RAMBUT"

"Seriusan? Lo jangan mikir gue gak nerima lo apa adanya ya, sumpah gue cuman pengen lo terlihat ganteng aja Rak!"

"Iya beb tenang aja, gua gak mikir kesitu"

Adel senyum-senyum tidak jelas, ia sudah membayangkan apabila nanti Raka benar-benar berubah sesuai ekspetasi'nya.

INDIGO 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang