29.Bahagia saat sedih

2.2K 306 31
                                    

Adegan baper, tahan sebentar. Bila tidak kuat? Lambaikan tangan dan beri saya nasi padang~

.....

Saat keluar rumah, Tera terkejut karna Satria masih ada di luar. Memang pria itu keras kepala sekali, jika Tera marah maka ia akan tetap menunggu sampai Tera tak lagi marah.

"Ngapain masih disini?"

Satria memeluk Tera, "You are everything, please stop being angry. I only love you, love you and no one but you."

Gadis itu lantas melepaskan pelukan Satria, ia masih marah bahkan memalingkan wajahnya seolah tak ingin melihat Satria lagi.

"Sayang, maaf udah bentak kamu, maaf udah bikin kamu nangis."

"Bawa gue pergi dari sini Sat hiks...hikss"

"Kamu kenapa hei?" Satria langsung memeluk kembali gadisnya. "Ada apa?"

"Bawa gue pergi, lo denger gak si?"

"Oke" Satria segera menyodorkan helm satunya lalu kemudian Tera naik ke atas motor milik Satria setelah Satria yang lebih dulu naik. "Pegangan yang erat, kita mau kemana?"

"Kemana'pun" Tera melingkarkan tangannya di pinggang Satria.

Tidak ada yang bisa membuatnya tenang, selain Satria. Pria itu slalu mampu membuat Tera seolah melupakan apapun masalahnya.

Soal gadis itu, nanti biar Tera pikirkan agar membuatnya kapok tak lagi mendekati kekasihnya.

Satria membawa Tera ke taman pelangi, dan ini pertama kalinya untuk Tera.

"Sat, tempatnya keren, gak begitu rame. Jadi gue bisa...."

"Gue?"

"Aku maksudnya hehe. Kayanya alay banget gitu ya aku kamuan, tapi pas liat muka lo, duh jadi pengen mamah papah'an"

"Haha"

"Kenapa ketawa?"

"Lucu aja"

"Siapa lucu?"

"Gua'lah"

"Ets gua-gua'an?"

"Aku sayang"

"Sayang siapa?"

"Sayang kamu"

"Sat, kapan kamu nikahin aku?"

Satria tertawa mendengar itu, sejak kapan Tera ngebet mau menikah?

Yang Satria dengar waktu itu, Tera curhat di makam Arkan, bahwa ia tidak mau menikah dan lebih memilih menjadi perawan tua saja.

"Kenapa ketawa?"

"Arkan, aku gak mau nikah-nikah sampe kamu idup lagi, aku mau jadi perawan tua aja sekalian. Aku gak mau nikah sama cowok lain selain kamu" ledek Satria menirukan gaya bicara Tera sewaktu itu.

"LO? LO NGINTIP YA WAKTU ITU?"

"Haha, iya. Abis penasaran, lu mau kemana. Taunya ke makam, itu pertama kalinya gua tau makam Arkan"

"Sat, gue pengen nikah"

"Kenapa?"

"Karna gue cinta sama lo"

"Sabar, tabungan baru ada buat biaya make up-nya doang"

"Seriusan lo nabung buat kita nikah?"

"Buat Raka"

"ISH RAKA MULU! GILA KALI LO MAU BIAYAIN DIA NIKAH!" kesal Tera memanyunkan bibirnya.

"Bego dari dulu heran"

INDIGO 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang