Adel benar-benar kesal, akibat di kejar arwah gentayangan itu, ia terpaksa harus pulang bersama Raka. Sebab kemarin saja saat pulang sendirian, ia sampai di kejar-kejar satpol PP karna di sangka orang tak waras yang berteriak tidak jelas sambil berlarian.
"Bebeb Adel bengong aja mikirin aa Raka ya? Atau AC mobilnya terlalu dingin?" tanya Raka melirik Adel yang duduk di sebelahnya.
"Gak"
"Beb, mau ikut gak?"
"Kemana?"
"Ke kost-an Satria"
"GAK! GUE GAK MAU KETEMU DIA"
"Kenapa? Masih cinta ya?"
"Bukan"
"Terus?"
"Sumpah kalau lo tau ceritanya, lo pasti ngerasain hal serupa kaya gue. Gue malu Raka kalau ketemu Satria, malah gue suka sengaja ngehindar"
"Dia cinta gak sih sama lu?"
"Mana gue tau. Pacaran aja gak pernah ngobrol berduaan, lo buntutin terus tuh sama si Tera!"
"Lah gua sama Tera cuman di suruh aja sama dia. Katanya menjauhkan diri dari fitnah"
"Giliran dia sama si Tera aja berduaan dimana-mana kaga ada bilang menjauhkan diri dari fitnah"
"Ye itumah gua yang ngomong beb, si Satria'mah kan bisu, kalau di tanya cinta apa kaga sama lu, dia cuman ngelengos aja pura-pura kaga denger."
Selebihnya keduanya membicarakan banyak hal, Adel menolak jika harus bertemu dengan Satria karna sumpah demi apapun ia belum siap mental bertemu dengan pria yang tahu aib-nya saat itu.
Tidak ada yang tahu prihal masalah Adel bunuh diri terkecuali Tuhan, author dan juga Satria. Adel memohon pada Satria untuk tidak menceritakannya pada siapapun termasuk kedua sahabatnya. Itulah sebabnya Satria slalu tak mau menjawab apa yang Tera pertanyakan.
....
Setelah mengantar Adel pulang, Raka tentunya pergi ke kost-an Satria.
Sesampainya di depan kamar kost-an, ia melihat Tera dan Satria sedang tatap-tatapan.
"BUSET, BELAJAR JADI OJAN LU BERDUA?"
Suara Raka membuat keduanya jadi salah tingkah tak karuan.
"Ra-raka, lo ngap-ngapain kesini?" gugup Tera.
"Yaelah santai kali Ter, mau cipokan depan gua juga rapopo"
DRAK! Satria melempar botol bekas ke arah Raka, hingga membuat pria itu sedikit meringis kesakitan.
"Tolol main lempar aja, emang gua bak sampah" kesal Raka yang kemudian duduk di atas tempat tidur Satria.
"Jaga bacot!" Satria melengos lalu melangkah membuang sampah bekas makan sate.
"Curang makan sate kaga bagi-bagi anj"
"Penting?"
"Sat lu sekali ngebacot langsung nembus ati, usus, lambung bahkan sampe sistem pencernaan untuk gua berak loh Sat"
Tera tertawa terbahak-bahak. Apa yang di katakan Raka benar, bahkan prihal kemarin Satria marah saja membuatnya kepikiran semalaman sampai begadang menghabiskan airmata untuk menangisinya sebab merasa bersalah.
"Lo bener, Satria emang serem kalau udah ngomong apalagi ngambek" Tera duduk di tepi tempat tidur, berdampingan dengan Raka.
"Minggir!" Langsung saja Satria merebut posisi Raka, hingga pria itu terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO 2 ✓
TerrorINDIGO 2 - Genre : Horor Romance ________ Cerita ini merupakan cerita lanjutan dari INDIGO yang pertama. untuk yang belum membacanya, silahkan baca terlebih dahulu, lalu melanjutkannya ke cerita ini ya! Peran utama masih sama, Tera Ervania. Hanya sa...